Wednesday, May 1, 2013
Rilis Data Manufaktur dan ADP Non Farm, Jelang Hasil Rapat FOMC
Data ekonomi AS yang baru saja dirilis Institute of Supply Management (ISM) menunjukkan pertumbuhan aktivitas manufaktur melambat pada bulan April, dengan turun menjadi 50,7 dari 51,3 pada bulan Maret. Angka tersebut lebih buruk dari ekspektasi penurunan ke 50,9. Data terpisah yang dirilis secara bersamaan oleh Departemen Perdagangan AS juga menunjukkan belanja konstruksi turun 1,7% pada bulan Maret, yang mementahkan ekspektasi kenaikan 0,7% dari para ekonom.
Sementara laporan ADP yang dirilis sebelumnya memperlihatkan sektor swasta AS hanya menambah 119.000 pekerjaan baru pada bulan April. Selain berada jauh di bawah ekspektasi pertumbuhan 150.000, angka tersebut juga merupakan kenaikan terkecil sejak September tahun lalu.
Bagaimanapun, investor nampak terus berhati-hati dalam memasuki pasar menjelang pernyataan kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pukul 01.00 WIB dinihari nanti. Pelaku pasar akan mencoba mencari petunjuk tentang kemungkinan penambahan program pembelian aset setelah serangkaian data ekonomi terbaru dirilis lebih lemah dari perkiraan.
Data ekonomi AS sepanjang satu bulan terakhir mungkin telah mendatangkan kekecewaan, namun itu belum cukup buruk untuk memaksa Federal Reserve mempertimbangkan pergeseran kebijakan menjadi lebih dovish, menurut pandangan Citigroup pada hari Rabu.
Berdasarkan model tersebut, maka perubahan kebijakan FED, seperti ketika mereka meluncurkan QE1, QE2 dan Operation Twist, hanya akan dilakukan dalam kondisi dimana data ekonomi telah jauh lebih mengecewakan dibandingkan dengan apa yang terlihat baru-baru ini. Selain itu, Citi juga menambahkan bahwa para pembuat kebijakan Fed telah sibuk memperdebatkan tentang biaya dan manfaat yang terkait dengan pelonggaran kuantitatif lebih lanjut. Sehingga setiap peningkatan pandangan dovish akan mendapat tantangan kuat dari para pembuat kebijakan yang lebih hawkish.
Bagaimanapun, setiap indikasi bahwa Fed tidak terlalu mencemaskan kondisi perekonomian akan berpotensi mendatangkan dorongan positif bagi Dollar AS.
(Mario Prabowo)











0 komentar:
Post a Comment