Emas terkoreksi pada perdagangan sesi Asia Selasa pagi (28/5) karena rebound dolar dan penguatan pasar saham Asia, menurunkan daya tarik logam sebagai safe haven dan mendorong aksi sell-off lebih lanjut di exchange traded funds.
Harga Spot emas turun 0,34 persen menjadi $ 1,389.49 per ounce pada pukul 07:28 WIB, setelah naik lebih dari 0,5 persen pada hari Senin saat dolar dan pasar saham Asia beringsut turun. “Emas bertahan di sekitaran level yang terlihat pada akhir pekan lalu, karena ada beberapa faktor yang mengimbangi satu sama lain pada saat ini,” kata Daniel Briesemann, analis di Commerzbank.
“Di satu sisi anda terus melihat arus keluar di ETF (exchange-traded funds) dan para spekulan yang terus kurangi taruhan mereka di COMEX, sementara pada sisi lainnya, logam temukan beberapa dukungan dari berlanjutnya permintaan untuk emas koin dan batangan diantara para investor retail dan masih berlangsungnya pembelian oleh bank sentral dari negara berkembang, yang terus membeli pada bulan April.
Permintaan fisik untuk logam kuning tetap kuat di Asia, di mana premi untuk emas batangan mencapai rekor tertinggi di tengah ketatnya pasokan minggu lalu.
Harga spot yang lebih rendah selama bulan lalu telah menarik pembeli terutama dari China, konsumen terbesar kedua di dunia dari logam mulia setelah India.
Data dari Dana Moneter Internasional (IMF) menunjukkan bahwa Rusia, Turki dan Kazakhstan adalah di antara bank-bank sentral yang melakukan pembelian emas pada bulan April, disamping kejatuhan harga, untuk diversifikasi portofolio mereka.
Secara tehnikal, harga emas membentuk strong support di kisaran 1338-1354. Penguatan bisa berlanjut jika harga mampu menembus level resisten di kisaran 1414 dengan potensi target ke area 1440. Sementara jika terjadi penembusan level 1375, harga dapat mengalami bias negatif dan bisa melemah kembali ke area 1321-1338.
Data penting yang bisa menjadi market mover hari ini adalah data kepercayaan konsumen (US Consumer Confidence) yang akan dirilis nanti malam pada jam 21.00 wib. Data ini diprediksi naik menjadi 70,7 dari laporan bulan lalu di 68,1.
(Mario Prabowo)
0 komentar:
Post a Comment