English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sudirman Plaza, Gedung Plaza Marein Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta 12910 Telp : (021) 5793 6555 (Hunting), Fax : (021) 5793 6546 E-mail : admin@kontak-perkasa-futures.co.id

Tuesday, January 31, 2017

BEI perpanjang suspensi sembilan saham emiten ini

Kontak perkasa - Bursa Efek Indonesia (BEI) memperpanjang penghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham sembilan perusahaan tercatat atau emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan interim per 30 September 2016 dan pembayaran denda.

Pelaksana Harian Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 1 BEI, Adi Pratomo Aryanto mengemukakan bahwa berdasarkan pantauan Bursa hingga 29 Januari 2017, terdapat sembilan emiten yang belum melaksanakan kewajibannya.

"Atas dasar hal itu, Bursa memperpanjang suspensi perdagangan efek di pasar reguler dan tunai untuk sembilan perusahaan tercatat terhitung sejak sesi pertama perdagangan efek tanggal 30 Januari 2017," paparnya, Senin (30/1).

Ia mengemukakan bahwa suspensi itu mengacu pada Peraturan I-H tentang Sanksi. BEI telah memberikan peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp150 juta kepada emiten yang terlambat atau belum menyampaikan laporan keuangan dan pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan.

Kemudian, Bursa juga melakukan suspensi, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, emiten tidak memenuhi kewajibannya.

Ia menyebutkan efek yang diperpanjang suspensinya, yakni PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Sugih Energy Tbk (SUGI), PT Permata Prima Sakti Tbk (TKGA).

Kemudian, PT Global Teleshop Tbk (GLOB), PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), PT Skybee Tbk (SKYB), PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), dan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO). (sumber: kontan.co.id)
Kontak Perkasa Futures

Monday, January 30, 2017

Perdana Mentri Inggris Tak Setuju Dengan Kebijakan Imigrasi Trump

Kontak perkasa - Perdana Menteri Theresa May, Sabtu (28/1/2017), mengatakan bahwa Inggris tidak setuju dengan "jenis pendekatan" Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengatasi kedatangan pengungsi di AS.

May dikritik anggota parlemen dari Partai Konservatif-nya karena tidak mengutuk keputusan Trump memberlakukan penundaan empat bulan pemberian izin bagi pengungsi memasuki Amerika Serikat dan pembatasan sementara wisatawan dari tujuh negara bependuduk sebagian Muslim.

Juru bicara May mengatakan, "Kebijakan imigrasi di Amerika Serikat adalah masalah bagi pemerintah Amerika Serikat, sama seperti kebijakan imigrasi untuk negara ini, yang harus ditetapkan oleh pemerintah kami."

"Tapi, kami tidak setuju dengan pendekatan semacam itu dan kebijakan seperti itu tidak akan kami lakukan. Kami sedang mempelajari perintah eksekutif baru tersebut untuk melihat arti dan dampak hukumnya, dan khususnya apa dampaknya bagi warga Inggris Raya," katanya.

Sementara itu, 300 penentang berkumpul di Bandar Udara Internasional Los Angeles (LAX) pada Sabtu malam (28/1) untuk memperlihatkan solidaritas kepada pengungsi dan migran Muslim yang ditahan berdasarkan instruksi Presiden Donald Trump "Muslim Ban" Sambil meneriakkan "Trump harus pergi", "Tidak Trump, Tidak KKK, Tidak Ada Fasisme di USA", dan semboyan lain, kerumunan orang itu menyeru rakyat agar membangkang terhadap perintah eksekutif pada Jumat, yang memberlakukan larangan bepergian 90 hari ke negeri itu oleh warga negara tujuh negara yang mayoritas warga mereka adalah Muslim dan pembekuan 120 hari program pengungsi AS.

Sedikit-dikitnya, tujuh warga negara asing telah ditahan di LAX dan diberitahu mereka tidak lagi disambut, kata "Los Angeles Times" sebagaimana diberitakan Xinhua.

Harian tersebut menyatakan warga negara asing itu diperkenankan naik pesawat sebelum instruksi tersebut berlaku.

Tuntutan pemrotes dikumandangkan oleh Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti, yang pada Sabtu malam men-"tweet", "Los Angels akan selalu menjadi tempat buat pengungsi." Acara menyalakan lilin dan protes dijadwalkan diselenggarakan pada Ahad.

Larangan perjalanan Trump, yang oleh banyak pihak digambarkan sebagai "Muslim ban", telah menyulut kebingungan dan kekacauan di seluruh negeri itu dan memicu keprihatinan serta kecaman dari seluruh dunia.

Penentangan serupa meletus di bandar udara banyak kota besar lain. Di Chicago, lebih dari 1.000 orang berkumpul di Bandar Udara O'Hare. Di Denver, Colorado, puluhan pemrotes berkumpul di luar bandar udara internasional untuk memperlihatkan dukungan buat pengungsi.

Itu adalah akhir pekan kedua unjuk rasa di Los Angeles setelah Trump diambil sumpahnya. Lebih dari satu juta orang hadir pada akhir pekan sebelumnya untuk mengikuti Women's March. (sumber: investing.com)
PT Kontak Perkasa Futures

Tuesday, January 24, 2017

IHSG akan Bergerak Variatif Cenderung Menurun

Kontak perkasa - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari kemarin ditutup tipis. Indeks turun -3 poin (-0,06%) ke 5.250. Dalam jangka pendek (minor trend) IHSG membentuk Head & Shoulders (HS) Minor, yang terbentuk dari 29 Des 2016 sampai dengan 20 Januari 2017.

Analis Mandiri Sekuritas, Hadiyansyah maengatakan bahwa IHSG tidak mampu tutup di atas 5.280, maka potensi penurunan pembentukan pola HS semakin besar, namun sebaliknyajika ditutup diatas 5.280 maka pola HS gagal. Pada penutupan hari kemarin IHSG masih belum mampu kembali ditutup diatas 5.280.
"Pergerakan IHSG hari ini masih berada dalam tren minor dari pola HS, kami estimasi akan bergerak bervariatif dengan kecenderungan menurun dengan rentang pergerakan berada di 5.190 sampai dengan 5.270," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/1/2017).

Pada perdagangan hari ini, Mandiri Sekuritas menrekomendasikan untuk melakukan pembelian terhadap saham AKRA, dan penjualan terhadap saham TINS.

Senentara di pasar global, iIndeks bursa AS pada ditutup negatif. DJIA -0,14%, S&P500 -0,27% dan Nasdaq -0,04%. Indeks saham di Eropa ditutup turun. Indeks FTSE di Inggris -0,66%, DAX di Jerman -0,73% dan CAC di Perancis -0,80%. Dari Asia, indeks Nikkei di Jepang -0,77%, indeks Hang Seng di Hong Kong 0,43 % dan indeks SSE di Shanghai 0,43%.Emas ditutup di US$ 1.215 per troy ounce atau 0,89%. Minyak mentah (OIL WTI) ditutup di US$ 52,75 per barel atau -0,88%. (sumber: investing.com)
kontak perkasa futures

Thursday, January 19, 2017

API Laporkan Penurunan Stok Minyak 5,0 Juta Barel, Bensin Naik 9,75 Juta

American Petroleum Institute mengatakan Kamis pagi persediaan minyak mentah turun 5.0 juta barel di AS pada akhir pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi peningkatan 300.000 barel, sedangkan persediaan bensin melonjak 9,75 juta barel. Stok distilasi naik 1,75 juta barel.

Perkiraan itu datang menjelang data resmi dari Badan Departemen Energi AS pada hari Kamis, tertunda sehari karena hari libur umum.

Harga minyak mentah menetap di 2,7% lebih rendah hari ini, karena kekhawatiran yang meningkat tentang dampak dari peningkatan produksi shale AS akan berdampak ke pasar.

Minyak mentah ditutup di $51,08 per barel, level terendah dalam seminggu, di Bursa Perdagangan New York (NYMEX). Minyak Brent menetap di $54,04, anjlok 2,58%.

"Pasar minyak telah berbalik melemah lagi dalam perdagangan Rabu waktu AS di tengah pembicaraan bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan diterjemahkan ke dalam penambahan produksi minyak shale AS sebagai akibat counter-balance upaya OPEC untuk memangkas pasokan dan mengurangi kelebihan persediaan," Tim Evans, spesialis pasar energi berjangka 'Citi Futures', mengatakan dalam sebuah catatan kepada investor.

Sebuah laporan kemarin oleh Badan Administrasi Informasi Energi (EIA), sebuah unit dari Departemen Energi AS, menunjukkan bahwa produksi shale akan meningkat substansial bulan depan di AS.

Analis EIA menunjukkan produksi Februari akan meningkat 40.750 barel per hari (bph) menjadi 4,748 juta barel per hari. Para analis mengatakan bahwa untuk bulan Januari, produksi shale ini diperkirakan akan menurun hanya sebanyak 5.900 barel per hari.

Ketua Fed Janet Yellen membuat pernyataan, di San Francisco, setelah penutupan pasar minyak berjangka, dan Presiden Obama memberi komentar di Gedung Putih, tapi pernyataan tersebut tidak banyak menggerakkan pasar minyak hari ini. (sumber: investing.com)
Kontak Perkasa Futures

Wednesday, January 18, 2017

Lusa, Pajak akan kembali memanggil Google

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan akan memanggil Google lantaran perusahaan internet raksasa dunia tersebet belum menyerahkan dokumen elektronik perpajakan secara lengkap.

Permintaan dokumen lengkap ini sudah diajukan pemerintah sejak tahun lalu. Saat ini, pemerintah masuk tahap memeriksa bukti permulaan.

Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan, dalam kurun waktu singkat pihaknya akan memanggil Google lewat Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, Muhammad Haniv.

"Besok yang lagi heboh (Google) oleh Pak Haniv akan kami panggil. Kalau tidak, ya kami lakukan penindakan," ujar Ken di Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (17/1).

Terpisah, Haniv mengatakan bahwa dirinya akan memanggil pihak Google Singapura. Nantinya, pihak Google akan dipertemukan langsung oleh Dirjen Pajak.

"Rencananya, lusa akan langsung dipertemukan dengan Dirjen Pajak (Ken)," ujarnya.

Menurut Haniv, agendanya pada pertemuan tersebut adalah klarifikasi dokumen tambahan.

"Kami akan klarifikasi. You punya tidak berkasnya? Kalau punya, mana? Seperti itu," ucapnya.

Adapun Ken mengatakan bahwa dirinya tidak akan segan-segan untuk meningkatkan level pemeriksaan menjadi penyidikan. Dalam level penyidikan, Google akan dikenakan tarif 400%

"Akan saya sidik sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia," ujarnya.

Meski masih dalam tahap pemeriksaan bukti permulaan, proses investigasi yang berjalan melibatkan ahli teknologi informasi dan ahli forensik teknologi tetap dilakukan. Dalam investigasi ini DJP menemukan bahwa Google memiliki sekitar 140 unit Dedicated Catch server di Indonesia.

Menurut Haniv server-server tersebut itu merupakan bentuk Badan Usaha Tetap (BUT) sebagai syarat dikenakan pajak. Beberapa di antaranya tersebar diseluruh indonesia. Terbanyak di wilayah DKI

"Kita punya bukti kok. Jadi kami tidak sembarangan. Kami lakukan investigasi, tim saya sudah turun, bagaimana proses bisnisnya mereka," ucapnya.

Haniv bilang, saat ini dokumen dari Google menyangkut pajak yang sudah diberikan kepada DJP hanyalah pengakuan total revenue yang bersumber dari indonesia

"Ya, mereka declare dalan bentuk dokumen, tetapi dalam pemeriksaan, dokumen tersebut tidak cukup," ujarnya. (sumber: kontan.co.id)
PT Kontak Perkasa Futures

Tuesday, January 17, 2017

Bapak Kiamat: Trump akan memohon QE4 kepada Fed

Kontak perkasa - Analis yang kerap dikenal dengan sebutan Bapak Kiamat, Marc Faber, menilai kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump akan membantu perekonomian Amerika. Namun, masalahnya, tidak akan ada cukup cadangan dana untuk jangka panjang.

"Trump sangat pro-bisnis, sehingga cukup wajar jika mood pelaku bisnis kecil menengah, korporasi, dan investor kian membaik," kata Faber kepada CNBC.

Meski Faber memprediksi pasar saham akan terus mendaki, dia mencatat bahwa hal ini tidak akan cukup baik bagi investor jika kondisinya mulai berbalik arah.

"Saya rasa ekonomi di masa Trump akan membaik, tapi itu bukan berarti harga aset-aset akan terus mendaki, karena harga mereka sudah terinflasi," jelasnya. Namun, jika dibandingkan dengan wawancara sebelumnya, retorika Faber masih lebih baik. Di wawancara sebelumnya, Faber meramal pasar saham AS akan kolaps dan kondisinya lebih buruk dibanding tahun 80-an.

"Jika seseorang mau berada di market, saya melihat pasar saham lain -selain Amerika- lebih menarik," kata Faber.

Dia mencatat, di 2017, Argentina, Brazil dan ETF emerging market sudah akan melampaui kinerja S&P 500. "Pasar saham asing akan melampaui kinerja pasar saham AS, dan jika keduanya mengalami penurunan, maka pasar saham AS akan turun lebih dalam," paparnya.

Menurutnya, investasi yang masih menarik di AS saat ini hanyalah saham-saham berbasis emas, perak, dan platinum. "Kita memiliki perusahaan tambang emas yang hebat di AS," jelasnya.

Sekadar informasi, harga emas sudah naik 3% di sepanjang tahun ini. Saham-saham tambang melonjak lebih dari 8% pada periode yang sama. "Saya rasa emas memiliki performa yang cukup fantastis," imbuhnya.

Di sisi lain, Faber juga memprediksi, perekonomian AS akan stagnan dan defisit anggaran akan kian membengkak. Kondisi ini akan mendorong Trump "memohon" kepada The Fed untuk meluncurkan quantitative easing 4 (QE4). "Hal ini nantinya akan menyebabkan dollar melemah dan harga emas akan meroket," paparnya. (sumber: kontan.co.id)
PT Kontak Perkasa

Thursday, January 12, 2017

Waspadai enam penawaran investasi ilegal ini

Kontak perkasa - Memasuki tahun 2017, Satgas Waspada Investasi dan OJK semakin gencar memberantas maraknya tawaran investasi ilegal dengan imbal hasil selangit. Setidaknya di awal tahun ini, ada enam perusahaan yang masuk daftar hitam Satgas dan dinyatakan resmi ilegal.

Seperti didapati dari rilis resmi OJK dan Satgas, Rabu (11/1), keenam kegiatan ini memiliki kegiatan usaha menawarkan investasi yang tidak memiliki izin dan berpotensi besar merugikan rakyat.

Dengan lahirnya cap ilegal, maka diimbau bagi keenam perusahaan antara lain PT Compact Sejahtera Group (Compact 500 atau Koperasi Bintang Abadi Sejahtera atau ILC), PT Inti Benua Indonesia, PT Inlife Indonesia, Koperasi Segitiga Bermuda (Profitwin77), PT Cipta Multi Bisnis Group dan PT Mi One Global Indonesia untuk segera menghentikan kegiatannya.

Keenam perusahaan tersebut diharapkan tidak lagi merekrut anggota baru dan tidak melakukan aktivitas terkait penghimpunan dana masyarakat lagi. Pemantauan sudah dilakukan oleh Satgas dalam beberapa waktu terakhir.

“Kami akan terus memantau aktivitas tawaran investasi ilegal,” kata Tongam Lumban Tobing, Ketua Satgas Waspada Investasi kepada KONTAN, Rabu (11/1).

“Kan sudah jelas sekarang perusahaan-perusahaan apa saja yang ilegal, masyarakat yang menjadi anggota kami imbau untuk segera menarik dananya kembali,” saran Tongam. Nantinya jika terdapat kendala dalam penarikan dana yang sudah tertanam bisa dilakukan melalui laporan ke pihak kepolisian.

Tongam juga mengimbau untuk terus waspada dan berhati-hati akan tawaran investasi yang muncul sekarang ini. “Penting mengecek legalitas dan proses perputaran dananya, kalau ragu silahkan hubungi Satgas Waspada Investasi. Jangan sampai menuai kerugian di masa depan,” tutup Tongam. (sumber: kontan.co.id)
PT Kontak Perkasa

Wednesday, January 11, 2017

Hubungan China dan AS memanas

Kontak perkasa - Hubungan China dan Amerika Serikat (AS) semakin panas. China mulai gerah dengan sikap AS yang dianggap sudah ikut campur terkait urusan China dengan Taiwan. Tabloid Global Times melaporkan, China dikabarkan bersiap melakukan balas dendam kepada Negeri Paman Sam.

AS dinilai mulai mengingkari one china policy. Ini adalah prinsip kesatuan China, alias hanya ada satu negara yang disebut China. Prinsip ini menegaskan Taiwan dan China adalah bagian yang tidak terpisahkan.

Global Times menulis, jika presiden terpilih AS, Donald Trump ingkar pada kebijakan tersebut, maka masyarakat China akan menuntut pemerintahnya untuk membalas perlakuan AS tersebut. "Tidak ada ruang untuk tawar menawar," tulis Global Times, Senin (9/1).

Pemerintah China rupanya kecewa dengan Trump, karena dinilai tidak berupaya menjaga hubungan China–AS. Trump juga dinilai tidak berusaha menjaga dan menghormati tatanan politik yang ada antara Pemerintah AS dengan pemerintahan di kawasan Asia Pasifik.

Tabloid yang diterbitkan oleh Partai Komunis China tersebut menegaskan, Trump dinilai telah ingkar janji pada kebijakan one china policy.

Aksi Trump yang menerima panggilan telepon dan ucapan selamat dari Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada bulan lalu, telah menyulut protes dari masyarakat Beijing.

Pemerintah Beijing pun kini mempertanyakan komitmen AS terhadap kedaulatan China atas Taiwan, yang merupakan bagian dari China.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mendesak para pejabat AS segera menangani masalah Taiwan. Hal ini untuk menghindari memburuknya hubungan China dan AS.

"Kami tegas menentang pemimpin wilayah Taiwan atas kunjungan transitnya, melakukan kontak dengan para pejabat AS dan terlibat dalam kegiatan yang mengganggu dan merusak hubungan China-AS," kata Lu seperti dikutip Reuters. (sumber: kontan.co.id)

Kontak Perkasa Futures

Tuesday, January 10, 2017

FBI tangkap eksekutif VW atas kasus konspirasi emisi

Kontak perkasa - Federal Bureau of Investigation (FBI) menangkap seorang eksekutif Volkswagen  (VW) atas tuduhan konspirasi menipu Amerika Serika.

Dua narasumber yang mengetahui penangkapan tersebut, pada Minggu (8/1/2017) mengatakan, penangkapan itu menunjukkan eskalasi penyelidikan terkait skandal kecurangan emisi diesel oleh produsen mobil tersebut.

Pejabat VW yang ditangkap itu bernama Oliver Schmidt.  Schmidt, yang merupakan pimpinan kantor kepatuhan peraturan Volkswagen di Amerika Serikat dari 2014-Maret 2015, ditangkap Sabtu (7/1/2017) oleh penyidik di Florida.

Sayangnya pengacara Schmidt tidak menanggapi permintaan konfirmasi dari CNBC yang diajukan Minggu malam. Pejabat Departemen Kehakiman juga menolak berkomentar,demikian pula dengan juru bicara FBI di Detroit.

Juru bicara Volkswagen Jeannine Ginivan dalam sebuah pernyataan mengatakan, perusahaannya, "Terus bekerja sama dengan Departemen Kehakiman". Namun, "Itu tidak sesuai untuk mengomentari investigasi yang sedang berlangsung atau untuk mendiskusikan hal-hal personil."

Dalam gugatan terhadap Volkswagen, jaksa agung New York dan negara bagian Massachusetts mendakwa Schmidt memainkan peran penting dalam upaya Volkswagen menyembunyikan kecurangan emisi kecurangan dari regulator Amerika Serikat.

Menurut jaksa agung, sejak akhir 2014 Schmidt dan pejabat VW lainnya berulang kali menyampaikan penjelasan teknis palsu terkait tingkat emisi kendaraan Volkswagen. Pada tahun 2015, Schmidt mengakui keberadaan perangkat kekalahan yang memungkinkan mobil Volkswagen menipu tes emisi.

Akhirnya Volkswagen mengatakan, mereka memiliki 11 juta mobil diesel yang dilengkapi piranti ilegal di seluruh dunia yang membuat kendaraan mampu memanipulasi tes polusi.

Perangkat lunak tersebut memungkinkan mobil mendeteksi sedang dilakukan diuji emisi lalu mengaktifkan sistem polusi kontrol untuk mengekang emisi. Tapi kontrol tersebut tidak sepenuhnya bekerja di jalan, di mana mobil memuntahkan nitrogen oksida sampai 40 kali dari tingkat yang diijinkan oleh aturan Udara Bersih (Clean Air Act).

James Liang, mantan insinyur Volkswagen di California, September lalu mengaku bersalah karena terlibat konspirasi menipu pemerintah federal dan melanggar Clean Air Act.

Namun, penangkapan Schmidt telah membawa penyelidikan kasus ini ke dalam jajaran eksekutif VW.

Penangkapan tersebut dilakukan setelah Volkswagen dan Departemen Kehakiman mendekati kesepakatan untuk membayar lebih dari US$ 2 miliar untuk menyelesaikan penyelidikan kasus kriminal kecurangan emisi. VW atau salah satu entitas korporasinya diperkirakan akan mengaku bersalah sebagai bagian dari kesepakatan.

Penyelesaian kesepakatan ini kemungkinan akan keluar pekan depan, namun perubahan bisa saja terjadi dalam proses negosiasi.

Produsen mobil asal Jerman ini bersemangat agar penyelidikan oleh Departemen Kehakiman dilakukan sebelum Presiden AS terpilih Donald J. Trump dilantik pada 20 Januari 2017.

Menurut kejaksaan Jerman, jaksa penuntut umum AS telah melakukan perjalanan ke Jerman dalam beberapa bulan terakhir untuk mewawancarai eksekutif Volkswagen.

Kasus pidana Volkswagen, dan potensi adanya pengakuan bersalah, membedakannya dari penyelidikan industri otomotif lainnya yang dilakukan belakangan. Dalam penyelesaian kasus cacat dan keamanan, General Motors dan Toyota, misalnya, setuju membayar denda yang besar, tapi mereka tidak mengaku bersalah.

Volkswagen telah setuju membayar hampir US$ 16 miliar untuk menyelesaikan klaim sipil, yang merupakan class action konsumen terbesar di AS, yang melibatkan setengah juta mobil.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pemilik mobil bisa memilih menjual kendaraan mereka kembali ke Volkswagen, atau mobil mereka akan diperbaiki sesuai dengan ketentuan regulator. (sumber: kontan.co.id)
PT Kontak Perkasa Futures

Monday, January 9, 2017

Emiten plastik dibayangi kenaikan harga minyak

Kontak perkasa - Emiten yang bergelut di bidang produksi plastik tertolong oleh rendahnya harga minyak mentah. Apalagi harga plastik dunia tidak mengalami penurunan sehingga margin laba emiten plastik lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Analis NH Korindo Securities, Joni Wintarja menilai, tantangan emiten plastik di tahun 2017 yaitu keinginan negara Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) untuk menaikkan harga minyak mentah dunia. Tentunya ini akan mempengaruhi kinerja emiten plastik.

"Tentunya ini akan mempengaruhi kinerja emiten plastik. Jika terjadi, margin laba tidak akan setinggi kemarin," ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu.

Belum lagi, tahun ini juga pengenaan cukai plastik mungkin akan diterapkan, dan tentunya akan mempengaruhi kinerja industri plastik.

Pendapatan emiten tentunya akan meningkat drastis. Namun, dari sisi net profit akan lebih kurang sama dengan tahun lalu.

Sebab plastik sudah menjadi kebutuhan pokok, sehingga permintaan dari masyarakat tidak akan berkurang. Kecuali harga cukai plastik yang ditetapkan itu besar, tentunya akan mempengaruhi permintaan masyarakat.

"Jadi prospek saham ada kemungkinan besar emiten plastik akan sideways di tahun ini untuk wait and see pergerakan harga minyak bumi," ungkapnya.

Hal sama juga disampaikan analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya membenarkan industri plastik sangat terpengaruh terhadap dengan kenaikan harga minyak mentah.

"Sedangkan tantangan lain adalah kesadaran massa terhadap penggunaan platik akan cukup mempengaruhi permintaan plastik," ungkapnya

Emiten yang memproduksi bahan baku biji plastik antara lain PT Tintan Kimia Nusantara Tbk (FPNI), PT Asiaplast Industries Tbk (APLI), PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI), PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR), Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). (sumber: kontan.co.id)
PT Kontak Perkasa

Friday, January 6, 2017

Donald Trump jegal Toyota terkait pabrik Meksiko

Kontak perkasa - Dalam tweet teranyarnya di Twitter pada Kamis (5/1), Donald Trump mengancam perusahaan otomotif. Kali ini, yang terkena getahnya adalah Toyota Motor. Trump mengancam akan memberlakukan pajak perbatasan yang tinggi jika Toyota membangun pabrik di luar Amerika.

Dalam tweetnya, Trump menulis:

"Toyota Motor said will build a new plant in Baja, Mexico, to build Corolla cars for U.S. NO WAY! Build plant in U.S. or pay big border tax."

Menyusul tweet tersebut, saham Toyota yang listing di AS turun 0,7% dan menyentuh level terendah harian di US$ 120,32.

Sebagai respon atas tweet Trump, Toyota mengatakan kepada Reuters bahwa pembangunan pabrik Meksiko tidak akan memangkas tenaga kerja di AS. "Kami menanti untuk bekerjasama dengan pemerintahan Trump untuk memberikan layanan terbaik untuk pelanggan dan industri otomotif," jelas Toyota.

Ancaman terhadap produsen otomotif Toyota dalam pembangunan pabrik di Meksiko merupakan aksi terbaru Trump, yang sebelumnya sudah mengancam dua perusahaan otomotif lain.

Pada awal pekan ini, Trumo mengeluarkan ultimatum terpisah kepada General Motors, yakni: produksi mobil Chevy Cruze di AS atau harus membayar pajak perbatasan yang besar.

Dia juga sudah menekan Ford mengenai rencana perusahaan yang juga akan membangun pabrik di Meksiko. Dua hari lalu, Ford mengumumkan pihaknya membatalkan rencana pembangunan pabrik di Meksiko. Mereka menegaskan, pembatalan tersebut tidak terkait dengan ancaman Trump.

Pasca tweet Trump, Jeb Hensarling, Pimpinan Senat untuk Komite Layanan Finansial justru mempertanyakan alasan perpindahan lapangan kerja dari AS ke negara lain. Dia menilai, hal ini disebabkan AS menerapkan pajak yang tidak kompetitif dan rumit.

"Saya lebih memilih reformasi pajak ketimbang menaikkan pajak. Apa yang harus dilakukan adalah membuat Amerika sebagai tempat yang menarik untuk melakukan bisnis, menciptakan bisnis," jelas Hensarling. (sumber: kontan.co.id)
Kontak Perkasa Futures

Thursday, January 5, 2017

Pasca rilis notulensi The Fed, Wall Street hijau

Kontak perkasa - Pasar saham AS ditutup menghijau di akhir transaksi perdagangan semalam (4/1). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average naik 60,4 poin atau 0,3% menjadi 19.942,16. Saham Pfizer memimpin kenaikan. Sedangkan ExxonMobil merupakan saham dengan penurunan terdalam.

Sementara, indeks S&P 500 berhasil naik 12,92 poin atau 0,57% menjadi 2.270,75. Sektor bahan baku memimpin lompatan di antara sembilan sektor lainnya. Dua sektor yang tertekan adalah sektor telekomunikasi dan energi.

Adapun indeks Nasdaq berhasil naik 47,92 poin atau 0,88% menjadi 5.477.

Dalam setiap lima saham yang naik, terdapat satu saham yang tertekan di New York Stock Exchange. Volume transaksi perdagangan tadi malam melibatkan 932,03 juta saham dan volume transaksi saham gabungan mencapai 3,691 miliar saat penutupan market.

Transaksi perdagangan semalam dipengaruhi oleh hasil notulensi rapat Desember the Federal Reserve. Notulensi tersebut menunjukkan, bank sentral AS itu mencemaskan mengenai penguatan dollar dan stimulus fiskal dapat mendongkrak permintaan ke atas level stabil.

Di sisi lain, investor juga menanti petunjuk mengenai pandangan bank sentral tentang kebijakan fiskal presiden terpilih Donald Trump.

"Hasil notulensi rapat menunjukkan sentimen positif, bahwa perekonomian AS akan mengalami pertumbuhan lagi ke depannya. Itu menjadi energi positif yang diambil oleh market," jelas Bruce McCain, chief investment strategist Key Private Bank. 

Sekadar tambahan informasi, berdasarkan hasil notulensi pertemuan petinggi dan anggota The Federal Reserve bulan Desember lalu, The Fed akan fokus pada dampak dari potensi penggelontoran stimulus fiskal. Meski demikian, banyak juga anggota yang cemas bahwa bank sentral akan 'dipaksa' untuk mempercepat kenaikan suku bunga acuan dalam menghadapi inflasi.

Hampir semua peserta rapat "menunjukkan bahwa risiko kenaikan target pertumbuhan ekonomi meningkat sebagai akibat dari prospek kebijakan fiskal yang lebih ekspansif di tahun-tahun mendatang," demikian hasil notulen rapat The Fed 13-14 Desember, yang dirilis Rabu (4/1) di Washington.

Meski memperhatikan adanya kemungkinan peningkatan risiko dari penambahan anggaran belanja pemerintah dan pemangkasan pajak yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih cepat dari prediksi, mayoritas anggota komite menekankan bahwa peningkatan suku bunga secara bertahap dalam beberapa tahun ke depan akan tetap dilakukan.
PT Kontak Perkasa Futures

Wednesday, January 4, 2017

Sri Mulyani sebut JPMorgan menyesatkan

Kontak perkasa - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu) memutuskan hubungan kerja sama JP Morgan Chase Bank NA per 1 Januari ini. Hal itu dilakukan lantaran bank investasi asal Amerika Serikat itu dianggap telah membuat riset yang merugikan Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, dalam hal kerja sama dengan seluruh stakeholder diperlukan adanya prinsip profesionalisme, akuntabilitas, bertanggung jawab, termasuk kualitas dari keseluruhan hasil kerja. Utamanya, kerja sama yang dilakukan juga diharapkan bisa saling menguntungkan.

Namun menurut Sri Mulyani, sebuah lembaga dengan nama yang besar seperti JPMorgan, juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam menciptakan psikologi positif. Apalagi, kondisi ekonomi sengat dipengaruhi oleh kondisi fundamental dan psikologis.

"Bukannya melakukan apa yang disebut misleading, dan ini sesuatu yang ingin kami lakukan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (3/1).

Sri Mulyani juga mengatakan, pemutusan hubungan kemitraan tersebut menjadi sinyal bahwa pemerintah sungguh-sungguh bekerja menjaga Republik Indonesia secara profesional. Meski belum berarti sempurna lanjutnya, pemerintah akan terus melakukan perbaikan secara profesional, akuntabel, dan terbuka.

Tak hanya itu, ia mengaku pemerintah akan terus menciptakan hubungan saling menghormati dan saling percaya terhadap kedibilitas kerja yang dilakukan masing-masing.

"Dan kami harap seluruh partner kami juga memiliki sifat yang sama, profesional, terbuka dan bertanggung jawab terhadap hubungan yang positif ini," tambahnya.

PT Kontak Perkasa

Tuesday, January 3, 2017

Saham pilihan analis di 2017

Kontak perkasa futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 2016 ditutup menguat 15,32% dibandingkan 2015. Peningkatan indeks juga tak lepas dorongan beberapa sektor menarik di tahun lalu seperti tambang yang baik 70,73% dari awal tahun dan industri dasar dan aneka industri yang naik masing-masing 31,96% dan 15,32%.

Adapun saham-sahan yang berhasil menorehkan pergerakan positif sepanjang tahun 2016 seperti NIKL, INAF, BRPT, SMBR dan DOID. Menurut beberapa analis masih ada beberapa sektoral yang berpotensi menjadi penguat bursa pada tahun ini.

Senior Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, untuk tahun depan sektor perbankan, kosumer, industri dasar, dan aneka industri masih menjadi pilihanya. Melihat prediksi tumbuhnya fundamental perekonomian tentu akan meningkatkan kinerja saham-saham di manufaktur. ”Sektor komoditas tambang juga melihat kenaikan harga dan perbaikan permintaan,” kata Reza kepada Kontan (2/1).

Untuk saham big caps dia memilih BBRI, BBNI, BBCA, BMRI, ASII, INTP, GGRM, UNVR, ICBP. Sementara untuk saham middle cap dan small cap Reza memilih WIKA, PTPP, PPRO, PWON, SMRA, ISSP, SSMS, VIVA.

Sementara bagi Chief Investment Office Syailendra Capital Cholis Baidowi masih menyukai saham consumer goods, konstruksi, perbankan, dan perkebunan. ”Dari perbankan masih ada kemungkinan perbaikan NPL (kredit macet) juga lending akan meingkat,” kata Cholis.

Dia membeberkan saham pilihanya yang layak dikoleksi pada tahun ini seperti BBCA, BMRI, TLKM, LSIP. AALI, ITMG, ADRO, RALS, SCMA, INDF, WSKT, WIKA, WSBP, PTPP. Dia memprediksi IHSG akan berada pada level perdagangan 5.900-6.100.
Konrak perkasa futures

 
Back to Top