English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sudirman Plaza, Gedung Plaza Marein Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta 12910 Telp : (021) 5793 6555 (Hunting), Fax : (021) 5793 6546 E-mail : admin@kontak-perkasa-futures.co.id

Friday, September 30, 2016

Minyak Mentah Naik Jelang Data Jumlah Pengeboran AS

Kontak perkasa - Harga minyak mentah menunjukkan kenaikan ringan di Asia, Jumat, setelah rincian dari pembatasan produksi OPEC belum tersaring sepenuhnya dan investor dalam waktu dekat ini memantau data jumlah pengeboran di AS.

Di tempat lain, minyak mentah untuk pengiriman November di Bursa Perdagangan New York naik 0,19% menjadi $47,79 per barel.

Penyedia jasa ladang minyak Baker Hughes mengatakan pekan lalu bahwa jumlah pengeboran sumur minyak di AS minggu lalu naik 2 menjadi 418, menandai peningkatan 12 kalinya dalam 13 minggu.

Semalam, harga minyak turun pada perdagangan Amerika, setelah melonjak sebanyak 6% sehari sebelumnya, akibat euforia kesepakatan awal produksi minyak memudar di tengah keraguan atas bagaimana OPEC akan melaksanakan rencana itu.

Minyak mentah melonjak pada Rabu setelah anggota OPEC mengejutkan pasar dengan menyetujui pemangkasan produksi minyak dalam kesepakatan pertama sejak 2008 dalam pembicaraan yang diadakan dalam sela-sela sebuah konferensi energi di Aljazair.

Blok 14-anggota itu, bagaimanapun, menangguhkan tugasnya mematangkan rencana untuk membuat pembatasan itu hingga November.

Minyak Brent untuk pengiriman Desember di Bursa Berjangka ICE London merosot ke $49,62 per barel.

Pada hari Rabu OPEC mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi ke range 32,5 juta menjadi 33,0 juta barel per hari, pengurangan 0,7%-ke-2,2% dari produksi saat ini 33,2 juta barel.

Namun, pasar tetap skeptis dari kesepakatan itu, memikirkan bagaimana rencana tersebut akan dilaksanakan. Beberapa analis memperingatkan bahwa perjanjian tersebut meninggalkan rincian penting tentang seberapa banyak masing-masing negara akan memproduksi.

Grup minyak 14-anggota itu mengatakan akan menunggu sampai pertemuan resmi OPEC di Wina pada 30 November untuk menyelesaikan keputusan, ketika undangan bergabung dalam pemotongan juga dapat disebar ke negara-negara non-OPEC seperti Rusia. (source: investing.com)

kontak perkasa futures jakarta

Thursday, September 29, 2016

Peluang Kenaikan Bunga Fed Dievaluasi, Emas Merangkak Naik

Kontak perkasa - Harga emas naik di sesi Asia pada hari Kamis setelah Ketua Fed Janet Yellen hindari waktu kenaikan suku bunga, meskipun seorang koleganya menyarankan agar hal tersebut didiskusikan pada bulan November.

Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester mengatakan, Rabu, bahwa FOMC November akan menjadi "pertemuan yang aktif" dan mengulangi pandangannya tentang kenaikan lain merupakan hal yang tepat. Perangkat Monitor Suku Bunga Fed Investing.com menunjukkan pasar melihat kesempatan 10,3% dari kenaikan suku bunga pada bulan November.

Emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex Bursa Perdagangan New York naik 0,24% menjadi $1,326.85 per troy ounce.

Semalam, harga emas pangkas kerugian selama sesi Amerika, namun tetap di wilayah negatif.

Pada hari Selasa, harga emas merosot $13,70, atau 1,02%, kerugian satu hari terbesar dalam hampir satu bulan, karena investor menyimpulkan inti kemenangan yang jelas bagi calon presiden Demokrat Hillary Clinton atas rivalnya dari Partai Republik Donald Trump dalam debat pertama presiden AS.

Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan Selasa malam bahwa bank sentral AS harus menghindari kenaikan suku bunga yang terlalu banyak. Dia menambahkan bahwa suku bunga harus naik, tetapi "saya tidak tahu kapan" seharusnya terjadi.

Berbicara tak lama setelah itu, Presiden Federal Reserve San Francisco John Williams mengatakan bahwa Fed bisa menaikkan suku bunga tanpa mengancam pemulihan ekonomi AS, sambil menambahkan bahwa risiko bank sentral lebih berbahaya bila melanjutkannya tanpa aksi.

The Fed meninggalkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan kebijakan pekan lalu, tetapi sebagian pejabat mengisyaratkan kemungkinan kenaikan pada akhir tahun.

Emas sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS, yang mengangkat biaya kesempatan memegang aset non-unggulan seperti emas batangan. Kenaikan bertahap tingkat suku bunga yang lebih tinggi dipandang kurang mengancam harga emas daripada serangkaian peningkatan yang cepat. (sumber: investing.com)

kontak perkasa futures jakarta

Wednesday, September 28, 2016

Indeks Dolar Tetap Stabil setelah Debat Calon Presiden AS

Kontak perkasa - Dolar bertahan stabil terhadap mata uang utama lainnya pada Selasa sore, tertolong sentimen yang sedikit membaik setelah debat antara calon Presiden AS Hillary Clinton dan Donald Trump serta pasar terus pulih dari keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve.

EUR/USD tergelincir 0,09% diperdagangkan pada 1,1243.

Kekhawatiran terkait debat calon Presiden AS, Senin berkurang setelah analis menilai bahwa Hillary Clinton melakukan debat yang lebih baik daripada pesaingnya Donald Trump.

Pasar cenderung melihat Clinton sebagai calon status quo, sementara sedikit yang yakin kepresidenan Trump mungkin lebih berarti dalam transaksi perdagangan internasional atau ekonomi AS.

Sementara itu, greenback terus pulih dari kerugian yang tercatat setelah Fed memutuskan untuk meninggalkan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan kebijakannya Rabu pekan lalu.

USD/JPY naik tipis 0,09% ke 100,41.

Yen telah menguat setelah Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan pada hari Senin bahwa bank sentral siap untuk menggunakan setiap perangkat yang tersedia untuk mencapai target inflasi 2%, termasuk langkah-langkah stimulus tambahan.

Pound beringsut lebih rendah, dengan GBP/USD turun 0,22% menjadi 1,2947, dekat di level terendah enam minggu, Jumat, 1,2912, sedangkan USD/CHF sedikit berubah pada 0,9689.

Dolar Australia dan Selandia Baru menguat, AUD/USD naik 0,35% di 0,7662 dan NZD/USD maju 0,41% ke 0,7304.

Di tempat lain, USD/CAD mereda 0,08% diperdagangkan pada 1,3215, setelah mencapai tertinggi enam bulan di 1,3276 semalam.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, stabil di 95,25.
Sumber: investing.com

kontak perkasa jakarta

Tuesday, September 27, 2016

Investor Pantau Jadwal Kebijakan Harga Emas

Kontak perkasa - Emas jatuh di sesi Asia, Senin (26/9), menyerahkan keuntungan awal, dengan seminggu ke depan yang sibuk dalam pernyataan bank sentral dan juga debat pertama antar dua pesaing papan atas kandidat presiden AS.

Emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex Bursa Perdagangan New York menurun 0,32% menjadi $1,337.35 per troy ounce.

Juga di Comex, perak berjangka untuk pengiriman Desember anjlok 1,01% menjadi $19,610 per troy ounce, sementara tembaga berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,27% menjadi $2,194 per pon.

Dalam seminggu ini, Ketua Federal Reserve Janet Yellen akan berpidato di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung atas waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya. Serta, pidato Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengenai petunjuk baru apakah ECB akan meningkatkan stimulus moneter dalam beberapa bulan mendatang untuk mendorong inflasi dan menopang perekonomian.

Selain itu, kata sambutan Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda akan diamati dengan teliti setelah keputusan BoJ minggu lalu yang mengubah kerangka kebijakannya.

Bank sentral Jepang tersebut menahan diri untuk memangkas suku bunga lebih jauh ke wilayah negatif atau memperluas program pembelian aset pada pertemuan kebijakan moneternya, bukannya beralih dalam menargetkan suku bunga sebagai cara untuk mencapai target inflasi.

Debat pertama capres Partai Demokrat Hillary Clinton dan capres Partai Republik Donald Trump akan menjadi peristiwa besar lain bagi pasar di hari Senin.

Pekan lalu, harga emas bergerak lebih rendah pada hari Jumat pekan lalu, tetapi raih keuntungan mingguan terkuat dalam hampir dua bulan setelah Federal Reserve menahan kenaikan suku bunganya dan menurunkan jumlah ekspektasi kenaikan suku bunga di tahun depan.

Logam mulia sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS, yang mengangkat biaya kesempatan memegang aset non-unggulan seperti emas batangan. Kenaikan bertahap tingkat suku bunga yang lebih tinggi dipandang kurang mengancam harga emas daripada serangkaian peningkatan yang cepat.

The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan kebijakannya pada hari Rabu, tetapi mengisyaratkan bahwa kenaikan bisa datang pada bulan Desember jika pasar tenaga kerja terus membaik.

Pada saat yang sama, bank sentral AS juga memangkas jumlah ekspektasi kenaikan suku bunga di tahun depan dan tahun 2018, berdasarkan proyeksi median perkiraan yang dirilis bersama dengan pernyataan pasca-pertemuan.

The Fed memiliki pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada awal November dan pertengahan Desember.

Ekonom percaya pembuat kebijakan akan menghindari kenaikan suku bunga pada bulan November karena pertemuan tersebut jatuh tepat hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS.

Pasar saat ini menghargai kesempatan 12,4% dari kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan November, menurut Perangkat Pemantau Suku Bunga

Source: investing.com

Kontak perkasa futures jakarta

Monday, September 26, 2016

Prospek Mingguan Emas 26 - 30 September

Kontak perkasa - Harga emas bergerak lebih rendah pada hari Jumat pekan lalu, tetapi raih keuntungan mingguan terkuat dalam hampir dua bulan setelah Federal Reserve menahan kenaikan suku bunganya dan menurunkan jumlah ekspektasi kenaikan suku bunga di tahun depan.

Logam mulia sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS, yang mengangkat biaya kesempatan memegang aset non-unggulan seperti emas batangan. Kenaikan bertahap tingkat suku bunga yang lebih tinggi dipandang kurang mengancam harga emas daripada serangkaian peningkatan yang cepat.

Emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex Bursa Perdagangan New York merosot $3,00, atau 0,22%, untuk menetap di $1,341.70 per troy ounce pada penutupan perdagangan. Pada hari Kamis, harga emas reli ke $1,347.80, tertinggi sejak 7 September.

Pada minggu lalu, logam kuning berakhir dengan keuntungan di $31,50, atau 2,34%, kinerja terbaik dari pekan yang berakhir 29 Juli.

The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah pada akhir pertemuan kebijakannya pada hari Rabu, tetapi mengisyaratkan bahwa kenaikan bisa datang pada bulan Desember jika pasar tenaga kerja terus membaik.

Pada saat yang sama, bank sentral AS juga memangkas jumlah ekspektasi kenaikan suku bunga di tahun depan dan tahun 2018, berdasarkan proyeksi median perkiraan yang dirilis bersama dengan pernyataan pasca-pertemuan.

The Fed memiliki pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada awal November dan pertengahan Desember. Ekonom percaya pembuat kebijakan akan menghindari kenaikan suku bunga pada bulan November karena pertemuan tersebut jatuh tepat hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS.

Pasar saat ini menghargai kesempatan 13% dari kenaikan suku bunga pada pertemuan bulan November, menurut Perangkat Pemantau Suku Bunga Fed Investing.com. Untuk bulan Desember, kemungkinan mencapai sekitar 55%.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, mengakhiri pekan di 95,40, tidak jauh dari terendah dua minggu hari sebelumnya di 94,94.

Indeks tersebut kehilangan 0,75% pada pekan ini akibat pasar tetap tidak yakin bahwa pembuat kebijakan AS berniat untuk mengetatkan kebijakan dalam beberapa bulan mendatang.

Pelemahan dolar biasanya bermanfaat bagi emas, karena meningkatkan daya tarik logam kuning sebagai aset alternatif dan membuat komoditi yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Juga di Comex, perak berjangka untuk pengiriman Desember turun 28,9 sen, atau 1,44%, pada hari Jumat untuk menetap di $19,81 per troy ounce. Kontrak tersebut naik ke $20,14 pada hari Kamis, tingkat yang tidak terlihat sejak 7 September. Pada minggu lalu, perak melonjak 96,5 sen, atau 5,03%.

Di tempat lain dalam perdagangan logam, tembaga untuk pengiriman Desember bergerak naik 0,6 sen, atau 0,3%, pada hari Jumat hingga berakhir pada $2,201 per pon setelah menyentuh puncak harian $2,206, tertinggi sejak 2 Agustus.

Pada minggu lalu, harga tembaga New York diperdagangkan melonjak 5,5 sen, atau 1,91%, kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, di tengah indikasi bahwa ekonomi China mendapatkan kembali kekuatannya dan indikasi bahwa kebijakan bank-bank sentral global akan tetap akomodatif.

Dalam seminggu ke depan, pelaku pasar akan mengalihkan perhatiannya pada komentar baru Ketua Federal Reserve Janet Yellen di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung atas waktu kenaikan suku bunga AS berikutnya.

Sementara itu, investor akan fokus ke pidato Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengenai petunjuk baru apakah ECB akan meningkatkan stimulus moneter dalam beberapa bulan mendatang untuk mendorong inflasi dan menopang perekonomian.

Selain itu, kata sambutan Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda akan diamati dengan teliti setelah keputusan BoJ minggu lalu yang mengubah kerangka kebijakannya.

Debat pertama calon presiden AS akan menjadi peristiwa besar lain bagi pasar di hari Senin.

Menjelang minggu mendatang, Investing.com telah menyusun daftar ini dan peristiwa signifikan lainnya yang cenderung mempengaruhi pasar.

Senin, 26 September

Di zona euro, Ifo Institute akan melaporkan iklim bisnis Jerman.

Ketua Bank Nasional Swiss Thomas Jordan akan berpidato pada sebuah acara di Jenewa.

Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi akan bertestimoni di depan Komite Ekonomi dan Moneter Bagian Parlemen Eropa, di Brussels.

Gubernur Bank of Canada Stephen Poloz akan berpidato di Washington.

AS akan merilis data penjualan rumah baru.

Kemudian pada hari ini, pasar akan mengalihkan perhatian ke debat televisi pertama calon presiden AS antara capres Partai Demokrat Hillary Clinton dan capres Partai Republik Donald Trump.

Selasa, 27 September

AS akan merilis data kepercayaan konsumen sektor swasta.

Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer akan berpidato pada sebuah acara di Washington, DC.

Rabu, 28 September

Presiden ECB Draghi akan berpidato tentang perkembangan kawasan euro saat ini di Bundestag Jerman, Berlin.

AS akan mempublikasikan data pesanan barang tahan lama.

Ketua Fed Janet Yellen dijadwalkan untuk memberikan testimoni di depan Komite Jasa Badan Keuangan tentang regulasi dan pengawasan, sedangkan Ketua Fed St. Louis James Bullard akan berpidato di St Louis.

Kamis, 29 September

Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda akan berpidato di Tokyo.

Jerman akan mempublikasikan data inflasi awal dan laporan perubahan pengangguran.

AS akan mempublikasikan angka final pertumbuhan kuartal kedua, laporan mingguan klaim pengangguran awal dan data penjualan rumah tertunda.

Ketua Fed Janet Yellen akan berbicara, melalui satelit, pada sebuah acara di Kansas.

Jumat, 30 September


Jepang akan merilis data inflasi dan pengeluaran rumah tangga.

Cina akan mempublikasikan indeks manufaktur Caixin-nya.

Jerman akan merilis data penjualan ritel.

Inggris Raya akan melaporkan transaksi berjalan dan mempublikasikan data revisi pertumbuhan kuartal kedua.

Zona euro akan merilis data awal inflasi konsumen.

Kanada akan mempublikasikan data pertumbuhan ekonomi.

AS akan mengakhiri minggu dengan data pendapatan dan belanja pribadi, laporan kegiatan usaha di wilayah Chicago dan data revisi sentimen konsumen.
Sumber:investing.com

Kontak perkasa

Thursday, September 22, 2016

Tujuan Kebijakan Baru Bank Of Japan Imbas Pada Yen

Kontak perkasa - Yen melemah tajam setelah bank sentral meluncurkan Jepang perubahan kebijakan pada hari Rabu yang menunjukkan usaha baru yang drastis untuk memacu inflasi.
USD/JPY berpindah ke 102,53, naik 0,82%, sedangkan AUD/USD diperdagangkan pada 0,7546, turun 0,13%.

Bank of Japan meluncurkan perubahan kompleks kerangka kebijakannya dengan menetapkan target suku bunga jangka panjang dengan mempertahankan ¥80 triliun aset rencana pembelian, tetapi secara drastis menggunakannya lagi sebagai bagian dari tujuan perubahan ekspektasi inflasi.

Sebelumnya, Jepang melaporkan defisit neraca perdagangan ¥19 miliar untuk bulan Agustus, banyak hilang surplus diharapkan dari ¥ 202 miliar, dengan impor turun 17,3%, hanya malu dari drop 17,8% dilihat, dan ekspor merosot 9,6%, dibandingkan dengan penurunan 4,8% tahun ke tahun diharapkan.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,25% ke 96,21 setelah pengumuman BoJ.

Semalam, dolar tetap stabil terhadap mata uang utama lainnya dalam perdagangan yang tenang, setelah rilis data sektor perumahan AS yang negatif dengan investor tetap berhati-hati menjelang pernyataan kebijakan Federal Reserve dan Bank of Jepang pada hari Rabu.

Departemen Perdagangan AS mengatakan perumahan dimulai turun 5,8% ke 1.142 juta unit bulan lalu dari jumlah bulan Juli sebesar 1.212 juta unit. Para analis telah memperkirakan penurunan 1,7% pada bulan Agustus.

Sementara itu, jumlah izin bangunan dirilis menurun 0,4% menjadi 1.139 juta unit dari 1.144 juta. Para ekonom telah memperkirakan kenaikan 2,5% menjadi 1.170 juta unit pada bulan Agustus.
Investor tetap berhati-hati terhadap dolar AS menjelang pertemuan kebijakan bulanan Fed, dimulai Selasa kemarin, di tengah ketidakpastian yang sedang berlangsung atas kemungkinan kenaikan suku bunga. Perangkat Monitor Suku Bunga Fed Investing.com menunjukkan ekspektasi pasar 15% untuk kenaikan suku bunga.

Kontak perkasa

Wednesday, September 21, 2016

Bank of Japan Luncurkan Arah Kebijakan Baru

Kontak perkasa - Bursa saham Tokyo menguat tajam, Rabu (21/9), setelah bank sentral Jepang luncurkan usaha baru untuk memacu ekspektasi inflasi dalam perubahan terbaru selama puluhan tahun.

Nikkei 225 melonjak 1,11% setelah Bank of Japan meluncurkan perubahan kompleks kerangka kebijakannya dengan menetapkan target suku bunga jangka panjang dengan mempertahankan ¥80 triliun aset rencana pembelian, tetapi s

ecara drastis menggunakannya lagi sebagai bagian dari tujuan perubahan ekspektasi inflasi.

BoJ telah menerapkan suku bunga negatif pada beberapa kepemilikan bank dan sedang mencetak ¥80 triliun ($750 miliar) setahun untuk merangsang inflasi setelah beberapa dekade alami deflasi dan pertumbuhan yang stagnan, namun ekspektasi inflasi tampaknya melemah.
Sebelumnya, Jepang melaporkan defisit neraca perdagangan ¥19 miliar untuk bulan Agustus, banyak hilang surplus diharapkan dari ¥ 202 miliar, dengan impor turun 17,3%, hanya malu dari drop 17,8% dilihat, dan ekspor merosot 9,6%, dibandingkan dengan penurunan 4,8% tahun ke tahun diharapkan.

Bursa saham China hampir tidak berubah dengan Indeks Komposit Shanghai naik 0,05% dan Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,12%. Bank Rakyat China menetapkan paritas pusat yuan melemah di 6,6738, dibandingkan dengan 6,6595 sebelumnya. PM China Li Keqiang mengesampingkan devaluasi tajam yuan.

Semalam, bursa saham AS lebih tinggi setelah penutupan, dengan keuntungan dalam sektor Kesehatan, Jasa Konsumen dan Keuangan memimpin saham lebih tinggi.
Pada penutupan di NYSE, Dow Jones Industrial Average naik 0,05%, sedangkan Indeks S&P 500 naik 0,03%, dan Indeks Komposit NASDAQ naik 0,12%.
Sumber:investing.com

Kontak perkasa

Tuesday, September 20, 2016

Saham-saham di Sydney Tergelincir setelah Risalah RBA, Jelang BoJ & Fed

PT Kontak Perkasa Futures
Kontak perkasa - Pasar saham Sydney jatuh pada hari Selasa setelah rilis risalah bank sentral Australia yang mengisyaratkan sikap netral dan pasar secara keseluruhan menanti ulasan kebijakan Bank of Japan dan Fed AS pada hari Rabu.

Australia juga mengatakan indaeks harga rumah kuartal kedua naik 2,0%, dibandingkan dengan keuntungan 2% terlihat kuartal-ke-kuartal. S&P/ASX 200 turun 0,22%.

Di tempat lain di Asia, Komposit Shanghai turun 0,14%. Nikkei 225 melawan tren, naik 0,11%.

Semalam, pasar saham AS lebih rendah setelah penutupan di hari Senin, dengan kerugian diderita sektor Telekomunikasi, Kesehatan dan Jasa Konsumen yang memimpin saham lebih rendah.

Pada penutupan di NYSE, Dow Jones Industrial Average menurun 0,02%, sedangkan Indeks S&P 500 turun 0,07%, dan Indeks Komposit NASDAQ turun 0,18%.
Sumber:investing.com

KONTAK PERKASA FUTURES

 
Back to Top