English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, October 28, 2014

Emas Stabil Diatas Level Terendah Dua Pekan

komoditi, gold update, highlight, latest news
KONTAK PERKASA (28/10) - Harga emas pulih dari posisi terendah dua minggu di awal sesi pada hari Selasa, karena investor menunggu dimulainya pertemuan Federal Reserve yang sangat diantisipasi.

Pada divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada $ 1,227.60 per troy ounce.

Sebelumnya harga jatuh ke terendah sesi pada $ 1,222.40 sebelumnya, level terlemah sejak 15 Oktober.

Harga emas kemungkinan akan bergerak menuju support di $ 1,221.48 per troy ounce. Pecahnya area tersebut akan membawa harga emas bergerak ke bawah menuju support $ 1,209.58 per troy ounce. Sebaliknya waspadai jika harga emas tertahan kuat di area $ 1,227.19 per troy ounce dan muncul sinyal bullish di sekitar area tersebut membuka potensi harga akan bergerak ke atas menuju resistance $ 1,233.38 per troy ounce. Pecahnya area tersebut akan membawa emas bergerak ke atas menuju resistance berikutnya di $ 1,245.28.

Perak berjangka untuk pengiriman Desember naik 10,6 sen, atau 0,62%, diperdagangkan pada $ 17,26 per troy ounce.

Pelaku pasar fokus pada awal pertemuan kebijakan Federal Reserve selama dua hari, dan akan mengumumkan akhir program pelonggaran kuantitatif.

Investor akan mencermati pernyataan Fed untuk kata-kata yang mencerminkan ekspektasi kenaikan suku bunga akan lebih cepat atau lebih lambat.

Data pada Senin menunjukkan AS sektor aktivitas jasa pada bulan Oktober melambat ke terendah enam bulan, sementara penjualan rumah yang tertunda di September naik tapi masih di bawah perkiraan, meredam optimisme atas kekuatan ekonomi.

Indeks dolar, yang mencatat pergerakan nilai tukar dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, stabil di 85,56.

Tembaga untuk pengiriman Desember naik tipis 0,4 sen, atau 0,14%, diperdagangkan pada $ 3,068 per pon.

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top