KPF JAKARTA (29/07) - Sebagian besar saham Asia diperdagangkan melemah pada hari Senin setelah beberapa data Cina yang lemah dan penguatan yen menjelang pidato Gubernur Bank of Japan Haruhikho Kuroda.
Setelah pidato Kuroda itu, Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa menjadi fokus utama pada akhir pekan ini. Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,58% sedangkan Shanghai Composite turun 1,33% setelah Biro Statistik Nasional China mengatakan pada hari Jumat bahwa keuntungan pada perusahaan industri China naik 6,3% pada bulan Juni. Itu adalah penurunan yang signifikan dari lonjakan 15,5% yang terlihat pada bulan Mei. Keuntungan industri pada negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia naik 11,1% pada enam bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan pertumbuhan 12,3% dalam lima bulan pertama.
Di antara 41 kelompok industri yang disurvei dalam laporan, 30 menunjukkan keuntungan yang lebih tinggi sementara satu diposting kerugian. Kebijakan moneter China saat ini ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi riil yang sementara ini melemahkan sektor real estat yang telah meningkatkan nilai properti meskipun kelebihan pasokan.
Australia S & P / ASX 200 naik 0,1%, sementara Selandia Baru NZSE 50 naik tipis 0,01%. China adalah pasar ekspor terbesar bagi Australia dan Selandia Baru. Saham Australia bisa berada di bawah tekanan akhir pekan ini jika data pekerjaan dari AS pada bulan Juli yang akan dirilis pada hari gagal untuk memenuhi harapan dari para analis ekonomi. Indeks Straits Times Singapura kehilangan 0,28% sedangkan Korea Selatan Kospi turun 0,38%. S & P 500 futures turun 0,21%.
0 komentar:
Post a Comment