English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, April 10, 2013

Emas Bangkit Seiring Pelemahan Dolar dan Prospek Stimulus

Kontrak Berjangka Emas AS bergerak naik hari Rabu (10/4) saat pelonggaran kebijakan moneter Jepang mengangkat pesona emas. Walau penguatan sepertinya akan tertahan saat menguatnya bursa saham mungkin akan memancing para pelaku aksi beli untuk kembali menjauhi emas.


Harga Emas naik seiring pelemahan pada Dollar, namun emas masih sulit mencetak gain yang signifikan setelah anjlok ke level rendah 10 bulan pekan lalu. Data inflasi Cina yang  disambut baik oleh pasar menguatkan euro dan mendorong dollar turun sebanyak 0.25 poin terhadap mata uang utama. Hal tersebut menambah minat terhadap aset yang dinilai dengan dollar, termasuk emas.

"Banyak yang masih cemas dan aksi short selling mencium potensi pelemahan dapat berlanjut," ucap Ole Hansen Wakil Presiden Saxo Bank. "Pembeli menjadi sedikit ragu dengan banyaknya investor yang menahan diri hingga ada pergerakan di atas level $1,620." Fokus trader akan tertuju pada minutes dari pertemuan terkini dari Federal Reserve sebagai petunjuk terhadap kebijakan moneter di AS, terutama perubahan pada kebijakan quantitative easingnya, ucapnya.

Spot emas naik $1.57 per ounce ke $1,586.40 setelah menyentuh angka $1,590.55 hari Selasa, tertingginya sejak 2 April.
Kontrak emas AS di Tokyo Commodity Exchange bergerak naik ke tingginya selama ini ke 5,081 Yen per gram yang terjadi pada bulan Februari karena melemahnya Yen, tetapi kenaikan di TOCOM gagal memicu penguatan di emas fisik.
Emas perlahan tapi pasti mulai bangkit ke level tertinggi hariannya seiring aksi short covering dan bargain hunting ditengah membaiknya minat para investor terhadap aset berisiko berhasil menopang Emas jauhi level terendahnya dalam 10-bulan terakhir.

Secara teknikal resisten terdekat tampak di area 1593 dan 1600, penembusan diatas level tersebut bukan tidak mungkin akan memicu lonjakan harga seketika ke kisaran 1610.

Katalis positif Emas diantara lain, laporan inflasi CPI China yang jatuh dibawah estimasi, sehingga menambah optimisme kebijakan pelonggaran moneter yang diterapkan bank sentral China. Secara terpisah, para pelaku pasar masih mengantisipasi devaluasi secara agresif pada Yen Jepang oleh BOJ. Selain itu terdapat rumor bahwa ECB akan menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat bersamaan dengan data tenaga kerja AS yang lemah pekan lalu mengindikasikan kebijakan pelonggaran moneter the Fed masih akan berlanjut. Maka jika di tarik benang merahnya, ada potensi devaluasi berbagai mata uang utama secara bersamaan yang menjadi faktor utama penopang harga Emas dan Perak di dunia investasi. 

(Mario Prabowo)



0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top