English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, February 17, 2017

MYRX incar Rp 50 triliun di dua proyek

Kontak perkasa - PT Hanson International Tbk (MYRX) siap mengonversi portofolio lahannya menjadi pundi-pundi pendapatan. Dua portofolio itu adalah Proyek Citra Maja Raya dan Serpong Kencana.

Mulai tahun ini, MYRX membidik penjualan 200.000 unit rumah di dua kawasan perumahan tersebut. Proyeksi penjualan tadi berlaku dalam lima tahun ke depan. "Dimulai pada tahun ini," ungkap Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama MYRX kepada KONTAN, kemarin (16/2).

Nilainya tak tanggung-tanggung. Benny bilang, penjualan 200.000 unit rumah itu setara marketing sales sekitar Rp 50 triliun. Mengacu proyeksi itu, berarti harga rata-rata rumah tersebut senilai Rp 250 juta per unit.

Dengan asumsi penjualan setiap tahun konstan, maka proyek tersebut berpotensi menghasilkan penjualan Rp 10 triliun per tahun.

Tapi, duit itu tidak dikantongi MYRX sendirian. Sebab, untuk proyek Maja, MYRX menggandeng PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Namun Benny enggan merinci porsi pendapatannya untuk masing-masing pihak. Kerjasama bisnis dengan Ciputra adalah untuk proyek perumahan atau rumah tapak.

MYRX dan CTRA menggarap proyek ini melalui anak usahanya masing-masing. MYRX melalui PT Mandiri Mega Jaya (MMJ), sementara CTRA lewat Ciputra Residence. Kemudian keduanya membentuk kerjasama operasi (KSO).

Sejatinya, MYRX menjalankan kedua proyek perumahan itu sejak beberapa tahun lalu, setelah sebelumnya sempat bergonta-ganti lini bisnis. Manajemen mengharapkan penjualannya akan lebih kencang mulai tahun ini.

Rencana penyerahan unit rumah ke konsumen akan dilakukan tahun ini, sehingga pengakuan pendapatannya banyak terjadi mulai tahun ini. MYRX masih memiliki kurang lebih 3.700 hektare (ha) tanah mentah yang belum dikembangkan.

Sebelum menggandeng CTRA, MYRX sempat meneken perjanjian bisnis dengan perusahaan asal Malaysia. Belakangan perjanjian kerjasama tersebut batal. "Kami yang memutuskan perjanjian itu, lalu kami pindahkan ke Ciputra," kata Benny dalam kesempatan sebelumnya.

Ia menekankan, alasan MYRX bekerjasama dengan CTRA adalah karena menganggap lebih baik bekerjasama dengan pihak yang sudah terbukti berhasil daripada harus berspekulasi. Sebab, belum tentu korporasi asal Malaysia tersebut bisa berjualan seperti Grup Ciputra. Harga saham MYRX kemarin ditutup merosot 3,79% menjadi Rp 127 per saham. (sumber: kontan.co.id)
Kontak perkasa

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top