English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, November 18, 2016

Pengeboran AS & OPEC Jadi Pusat Fokus

Kontak perkasa - Harga minyak mentah pertahankan keuntungan di sesi Asia pada hari Jumat dengan semua mata tertuju ke OPEC dalam kesimpulannya di akhir bulan tentang pengumuman rencana untuk memangkas produksi dan data jumlah pengeboran minyak AS mingguan menguat.

Minyak mentah untuk pengiriman Desember di Bursa Perdagangan New York naik 0,29% menjadi $45,07 per barel.

Pekan lalu, perusahaan jasa minyak Baker Hughes mengatakan jumlah pengeboran sumur minyak di AS minggu lalu naik 2 ke 452, meningkat 21 kalinya dalam 24 minggu terakhir.

Semalam, harga minyak menguat pada awal perdagangan New York, membalikkan penurunan sebelumnya setelah Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan ia optimis bahwa OPEC akan meresmikan sebuah kesepakatan awal produksi minyak yang tercapai di Aljazair pada bulan September.

Ia mengatakan pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Menteri Energi Qatar Mohammed al-Sada, yang telah mengundangnya ke Qatar untuk melanjutkan diskusi.

Pernyataannya tersebut muncul setelah Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia siap mendukung keputusan OPEC dalam pembekuan produksi minyak dan melihat peluang besar bahwa kelompok produsen minyak tersebut dapat menyetujui ketentuan pembekuannya pada 30 November mendatang.

Dia juga mengatakan ada kemungkinan ia dapat bertemu denga Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih pada konferensi gas di Doha pekan ini.

Minyak Brent untuk pengiriman Januari di Bursa Berjangka ICE London terakhir dikutip pada 46,02 per barel.

Kelompok minyak tersebut mencapai kesepakatan pemangkasan produksi ke range 32,5 juta ke 33,0 juta barel per hari dalam pembicaraan yang diadakan di Aljazair pada akhir bulan September. Namun, OPEC mengatakan tidak akan menyelesaikan rincian tentang kuota produksi individu sampai pertemuan resmi berikutnya di Wina pada 30 November mendatang.

Kartel minyak itu memompa 33.64 juta barel minyak mentah per hari pada bulan Oktober. Angka-angka itu menambah nada skeptisisme atas pelaksanaan kesepakatan yang direncanakan oleh OPEC untuk membatasi produksi.

Kemungkinan bahwa produsen minyak bisa pulang dari pertemuan November itu dengan tangan hampa tampaknya membesar setelah Irak, Iran, Nigeria dan Libya semuanya mengisyaratkan mungkin tidak akan mengambil bagian dalam kesepakatan pemangkasan produksi yang diusulkan. Sikap belum jelas Rusia juga memicu ketidakpastian.

PT Kontak Perkasa Futures Jakarta

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top