English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday, November 2, 2016

IHSG dibuka sideline, ini penjelasan analis

Kontak Perkasa - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada Selasa (1/11). Pada pukul 09.10 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,11% menjadi 5.427,84.

Ada 96 saham yang berhasil menyelamatkan posisi indeks. Sementara, jumlah saham yang tertekan sebanyak 51 saham dan 87 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 782,910 juta saham dengan nilai transaksi Rp 268,477 miliar.

Sementara itu, terdapat enam sektor yang melaju. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor pertambangan naik 0,76%, sektor keuangan naik 0,23%, dan sektor infrastruktur naik 0,21%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers di antaranya: PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 3,53% menjadi Rp 880, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,52% menjadi Rp 12.175, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 1,58% menjadi Rp 1.610.

Sedangkan saham-saham top losers indeks LQ 45 ditempati oleh saham-saham: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2,5% menjadi Rp 17.600, PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 2,2% menjadi Rp 444, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 1,82% menjadi Rp 1.620.

Saat ini, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) dengan nilai mencapai Rp 760 juta di seluruh market dan penjualan bersih (net buy) Rp 2,2 miliar di pasar reguler.

Kepala Riset Daewoo Securities Taye Shim memprediksi, IHSG akan bergerak sideline antara 5.400-5.450 pada transaksi hari ini. Menurutnya, hal ini didukung oleh stabilnya makro indikator Indonesia dengan posisi USD/IDR tidak berubah dari hari sebelumnya IDR 13.048 dan 10-year government bonds di 7,24%.

"Kami pikir publikasi terbaru dari kinerja emiten akan mendukung IHSG dari tekanan jual besar-besaran dari dampak turunnya harga WTI di US$ 46,9 per barel atau anjlok 3,8% dari penutupan sebelumnya," papar Taye.

Bursa Asia memerah

Sementara, pasar saham Asia mencatatkan penurunan pada awal transaksi pagi ini. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.24 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2%.

Data CNBC menunjukkan, indeks Topix Jepang turun dari posisi tertingginya sejak April. Adapun indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,32%. 

Indeks ASX 200 Australia terpangkas 0,6% di mana hampir semua sektor memerah. Sedangkan indeks Kospi turun 0,6% pada transaksi pagi.

Data statistik Korea Selatan menunjukkan, inflasi tahunan naik 1,3% (yoy) pada Oktober akibat lonjakan harga pangan. Di sisi lain, tingkat ekspor Korsel turun 3,2% dan tingkat impor turun 5,4% dari tahun lalu.

"Banyak sekali ketidakpastian saat ini. Pekan depan juga cukup padat dan menjelang rilis data ekonomi penting, biasanya investor lebih bersikap hati-hati," jelas Tony Farnham, strategist Patersons Securities Pty yang berbasis di Sydney.

PT Kontak Perkasa Futures Jakarta

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top