Dolar Sedikit Tertekan Yen Setelah Pernyataan Gubernur BOJ

KONTAK PERKASA (25/11) - Dolar tergelincir lebih rendah terhadap yen, tapi masih tetap dekat dengan level tertinggi tujuh tahun, setelah Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda menyuarakan kekhawatiran atas dampak dari pelemahan yen terhadap perekonomian.

USD / JPY turun 0,29% menjadi 117,91, dari tertinggi di 118,57.

Gubernur Kuroda mengatakan pada hari ini bahwa melemahnya yen positif bagi eksportir, tetapi berdampak negatif pada rumah tangga dan usaha kecil karena biaya impor yang lebih tinggi.

Dia menambahkan bahwa perekonomian berada pada jalur untuk mencapai target inflasi 2%.

Pernyataan itu setelah Menteri Keuangan Jepang Taro Aso mengatakan hari Jumat bahwa kecepatan penurunan yen baru-baru ini terhadap dolar adalah "terlalu cepat."

Juga hari Selasa, risalah rapat Bank Sentral Jepang bulan Oktober menunjukkan bahwa beberapa pejabat menentang rencana untuk memperluas program stimulus pembelian aset, dengan mengatakan langkah tersebut akan membebani pembiayaan defisit fiskal pemerintah.

Yen juga menguat terhadap euro, dengan EUR / JPY turun 0,43% menjadi 146,51.

Euro menguat terhadap yen dan dolar pada Senin setelah data menunjukkan bahwa sentimen bisnis Jerman meningkat bulan ini, setelah enam bulan berturut-turut menurun.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa penurunan ekonomi terbesar zona euro mungkin telah berakhir dan menahan ekspektasi bahwa Bank Sentral Eropa akan segera memulai langkah-langkah pelonggaran kuantitatif.

Data pada Selasa menegaskan bahwa Jerman nyaris terhindar dari resesi pada kuartal ketiga dengan mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,1%.

Euro melemah terhadap dolar, dengan EUR / USD turun 0,20% menjadi 1,2415, dari tertinggi di 1,2443.

Indeks dolar AS yang mencatat pergerakan nilai tukar dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, berada di 88,25, tidak jauh dari tertinggi lebih dari empat tahun di 88,51.