English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, October 28, 2014

Saham Asia Mixed; Nikkei Turun 0,4%

indices, highlight, latest news
KONTAK PERKASA (28/10) - Saham Asia mixed pada Selasa mengantisipasi hasil pertemuan Federal Reserve AS yang dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan suku bunga.

Pertemuan dua hari oleh bank sentral AS yang di mulai pada hari Selasa, menempatkan investor menunda transaksi besar, termasuk di Wall Street di mana saham sedikit berubah pada hari Senin.

Indeks Nikkei 225 turun 0,4% karena yen melemah meskipun penjualan ritel awal Jepang bulan September melonjak 2,3%, jauh di atas perkiraan untuk naik 0,6% dari tahun lalu, membukukan kenaikan tahunan ketiga serta melampaui kenaikan 1,2% pada bulan Agustus .

Saham di Hong Kong dan Shanghai rebound dengan kenaikan 0,9% dan 1,4%. Setelah turun pada hari Senin karena keterlambatan pada program perdagangan yang menghubungkan dua pasar yang telah dijadwalkan untuk mulai beroperasi sebelum akhir Oktober. Tidak ada indikasi kapan koneksi akan di mulai, kepala bursa Hong Kong mengatakan pada hari Minggu.

Indeks Kospi turun 0,1%, indeks S & P / ASX 200 turun 0,1%, indeks Sensex naik 0,2% dan indeks Taiex naik 1,7%.

Semalam, saham AS turun dalam perdagangan lesu karena investor membeli dan menjual saham terkait penurunan harga minyak, sementara kekhawatiran bahwa wabah Ebola di AS masih menekan harga saham.

Dow 30 naik 0,07%, indeks S & P 500 turun 0,15%, sedangkan indeks komposit NASDAQ naik 0,05%.

Harga minyak turun dari posisi terendah sebelumnya setelah Goldman Sachs Group Inc memangkas proyeksi harga minyak WTI pada kuartal pertama tahun depan turun sebesar $ 15 pada kisaran $ 75 per barel.

Goldman Sachs Group Inc memperkirakan harga minyak Brent rata-rata pada kisaran $ 85 per barrel dalam tiga bulan pertama 2015, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar $ 100.

Analis Goldman memperkirakan WTI jatuh ke $ 70 per barel dan Brent ke $ 80 pada kuartal kedua 2015, ketika kelebihan pasokan semakin meningkat.

Negara-negara OPEC telah mengisyaratkan baru-baru ini pasokan tidak akan berubah dan menekankan akan beradaptasi dengan harga yang lebih rendah.

OPEC akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 27 November, tetapi investor membeli dan menjual saham pada perusahaan energi dengan prediksi pendapatan akan berkurang sementara yang lain memprediksi biaya energi akan berkurang.

Laporan dari sektor perumahan turut menekan ekuitas AS.

The National Association of Realtors melaporkan sebelumnya indeks penjualan rumah yang tertunda naik 0,3% bulan lalu, di bawah perkiraan untuk naik 0,5%. Penjualan rumah yang tertunda pada bulan Agustus turun sebesar 1%.

Tahun ke tahun, penjualan rumah yang tertunda naik 1,0% pada bulan September, di bawah ekspektasi untuk naik 2,2% menyusul penurunan 4,1% pada bulan Agustus.

Pada hari Jumat lalu, Biro Sensus melaporkan bahwa penjualan rumah baru AS naik 0,2% pada September menjadi 467.000 unit, di bawah perkiraan untuk meningkat menjadi 470.000 unit.

Laporan bulan Agustus direvisi naik 15,3% menjadi 466.000 unit dari perkiraan sebelumnya yang naik 18,0% menjadi 504.000 unit.

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top