Saham Asia Mixed, Turunnya Harga Bijih Besi Jadi Fokus Utama Australia

KONTAK PERKASA (26/08) - Saham Asia diperdagangkan mixed Selasa, tapi optimisme bahwa Federal Reserve AS tidak akan mulai menaikkan suku bunga sampai tahun depan seperti yang diperkirakan.

Indeks Nikkei 225 turun 0,5% karena melemahnya yen. Indeks Hang Seng turun 0,2%, indeks komposit Shanghai turun 0,4%, indeks Taiex naik 0,1%.

Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,1%, dengan investor waspada terhadap efek melemahnya harga bijih besi pada sektor sumber daya alam karena melambatnya pertumbuhan perekonomian China. Saham pertambangan menyeret indeks turun 0,2% pada hari Senin.

KOSPI Korea Selatan naik 0,5% karena investor membeli saham pembuat kapal.

Hyundai Heavy Industries naik 3,4% dan Samsung Heavy Industries naik 3,1%, optimisme pada pesanan kapal kontainer baru dari Cina, eksportir terbesar di dunia. Kedua saham telah merosot 48,1% dan 32,2%.

Semalam, saham AS naik setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan pada Jumat lalu bahwa otoritas moneter siap merangsang ekonomi untuk memacu pemulihan, yang disambut positif di Wall Street, tempat bagi banyak perusahaan dengan hubungan yang kuat di seluruh Atlantik.

Indeks Dow naik 0,44% 30, indeks S & P 500 naik 0,48%, sementara indeks komposit NASDAQ naik 0,41%.