English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, November 7, 2013

Menunggu data ekonomi terbaru, Emas bergerak positif

dahlan iskan, jokowi
KONTAK PERKASA (07/11) - Harga Emas mendapat keuntungan dengan bergerak positif ketika investor menunggu data laporan yang menunjukkan ekonomi AS mungkin akan kehilangan momentum di kuartal terakhir dan perusahaan akan menambah lebih sedikit pekerja, meningkatkan kasus untuk stimulus masih akan terus dilanjutkan.

Kebijakan moneter yang mudah di masa mendatang masih berpotensi akan tetap dilakukan ketika tekanan disinflasi masih terlihat dengan jelas, ECB masih memiliki ruang untuk memberikan kebijakan pelonggaran moneter pada bulan Desember atau awal tahun 2014. ECB dan bank sentral utama lainnya masih mengunakan mode “wait and see” hingga jabatan gubernur the Fed baru mulai terisi dan mengambil alih kebijakan the Fed pada awal tahun baru.

Ada kemungkinan FOMC masih akan memperdebatkan laporan dari ekonom Fed sendiri pada pertemuan Desember, yang menunjukkan bahwa ada revisi target pengangguran dari 6,5 % menjadi 6%, atau hingga 5,5 %. Mengingat kebijakan the Fed dan kecenderungan calon gubernur the Fed baru, Janet Yellen terhadap sektor pekerjaan, dan pasar menduga panduan baru ini akan disetujui.

Pengurangan stimulus pada bulan Desember telah menyebabkan suku bunga merayap naik lebih tinggi. Hal ini juga dapat mempengaruhi pasar perumahan, dengan bukti bahwa terjadi penurunan di indeks pasar hipotek MBA yang bertengger di kisaran 7 % pada pekan lalu.

Sementara itu, tingginya konsumsi perhiasan emas di Uni Emirat Arab telah membuat kontribusi ekonomi lebih dari $ 2 milyar. Data yang baru dirilis oleh World Gold Council (WGC) menunjukkan bahwa dampak ekonomi dari konsumsi emas perhiasan di UEA diperkirakan berada di kisaran $ 2,5 miliar yang tertinggi kelima di dunia setelah Cina, India, Amerika Serikat dan Rusia.

Permintaan emas di seluruh Asia akan terus meluas ketika tingkat inflasi cenderung akan lebih tinggi sehingga memacu pembelian emas untuk mengamankan investasi. Dengan inflasi yang masih berada di tingkat tinggi dan suku bunga yang masih rendah, maka kebutuhan emas untuk negara-negara Asia masih cukup kuat.

Lebih dari satu dekade, permintaan untuk perhiasan, bar dan koin emas di Asia, khususnya India, Cina, Indonesia dan Vietnam meningkat menjadi 60% dari permintaan emas dunia dibandingkan dengan 35% pada tahun 2004 menurut World Gold Council, permintaan untuk emas telah naik lebih dari dua kali lipat di India dalam lima tahun terakhir. Konsumsi emas di Cina juga telah melonjak hampir 350% selama periode tersebut.

Diperkirakan tingkat inflasi pada harga konsumen di Cina berpotensi akan naik 2,7% pada 2014 dan 3,1% pada tahun 2015. Demikian juga dengan inflasi di India diperkirakan akan berada di tingkat yang hampir sama.

Banyak negara Asia memiliki beberapa alat untuk melindungi tabungan mereka terhadap kenaikan harga. Dengan tingkat inflasi tinggi, membuat emas secara alami akan menjadi pilihan investasi yang disukai di kalangan pembeli Asia.

Dilaporkan juga bahwa impor emas Turki melonjak lebih dari tiga kali lipat pada bulan Oktober sebanyak 15,98 metrik ton, dibanding 4,8 ton pada September, menurut situs Gold Exchange Istanbul. Turki telah mengimpor 251,4 metrik ton pada tahun 2013, yang berarti bahwa data itu akan dekat dengan atau melampaui rekor impor pada tahun 2005 sebanyak 269,5 metrik ton.




0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top