English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Monday, November 4, 2013

Impor Emas Cina Bulan September Tetap Bertahan Diatas 100 Ton


Impor bersih emas China dari Hong Kong sedikit menurun pada bulan September, tapi tetap dianggap kuat secara keseluruhan, salah satu bank investasi mengutip hal ini sebagai contoh dari pergeseran secara menerus ke arah lebih banyak permintaan di negara-negara Timur daripada di Barat.

Pengiriman ke China dari Hong Kong adalah sebesar 116,3 metrik ton pada bulan September, dengan ekspor ke Hong Kong sebesar 6,9. Impor bersih ini menjadi 109,4 metrik ton , turun 0,7 % dari 110,2 yang dicapai pada bulan sebelumnya, menurut laporan yang diberitakan.

"Data dari bulan-ke - bulan menunjukkan perubahan kecil yang tidak benar-benar berarti. Yang penting adalah trend untuk periode yang lebih panjang ... , " kata Jeffrey Nichols , direktur American Precious Metals Advisors dan konsultan ekonomi senior untuk Rosland Capital. “China telah menjadi faktor utama di pasar fisik dalam beberapa tahun terakhir dan mungkin akan tetap begitu atau bahkan menjadi lebih besar lagi dalam tahun-tahun mendatang."

Pemerintah Cina tidak mengeluarkan secara resmi statistik sebenarnya untuk impor ke Cina daratan (mainland). Sebagai hasilnya, para analis memantau data dari Sensus Hong Kong dan Departemen Statistik dalam upaya untuk mengukur aliran logam kuning tersebut ke Cina.

"Ini adalah memasuki bulan kelima berturut-turut yang menunjukkan impor bersih lebih dari 100 ton, " kata Commerzbank. Berita atas laporan tersebut mematok impor bersih sebesar 826 ton di sepanjang tahun ini, dua kali lipat dari sembilan bulan pertama di tahun 2012.

Commerzbank mengatakan impor Cina sejauh ini telah melebihi arus keluar dari produk emas yang diperdagangkan di bursa global, yang terdiri dari 703 metrik ton pada sembilan bulan pertama tahun ini.

"Ini adalah bukti lebih lanjut bahwa permintaan emas telah bergeser dari Barat ke Timur," kata Commerzbank.

Beberapa analis mengatakan, data yang ada telah mengkonfirmasi gagasan bahwa China akan mengambil alih posisi India sebagai konsumen emas terbesar di dunia pada tahun 2013. Sementara permintaan Cina telah meningkat sepanjang tahun ini, impor India dilaporkan telah melemah dalam kaitannya menanggapi upaya pemerintah setempat untuk membatasi arus masuk dari logam dalam rangka mengekang defisit current account negara tersebut.

"Dengan apa yang terjadi di India sekarang , China sejauh ini akan menjadi importir terbesar, " kata Afshin Nabavi, kepala perdagangan pada MKS ( Swiss ) SA. "Jangan lupa , mereka ( Cina ) juga memiliki produksi internal sendiri yang dikonsumsi oleh mereka."

Pedagang akan mengawasi dengan cermat data bulan Oktober ketika data ini dirilis, untuk melihat apakah ada perlambatan impor China. Pasar Cina ditutup untuk satu minggu untuk liburan Golden Week, Nabavi menunjukkan. Beberapa analis juga mengatakan bahwa aktifitas perdagangan di Cina lebih bergairah pada akhir Oktober, dengan premi lebih rendah dibandingkan pada awal tahun.

"Akan menarik untuk melihat peranan apa yang kita miliki di bulan Oktober," kata Nabavi.
Nichols mengatakan, bagaimanapun juga, bahwa premi yang lebih rendah belum tentu menjadi indikator penurunan permintaan domestik di Cina.

"Pemerintah telah mengambil langkah-langkah , dalam arti untuk memberikan lebih banyak pasokan kedalam pasar domestik, meningkatkan jumlah bank dan perusahaan keuangan yang mengajukan izin untuk impor emas," katanya. "Mereka sudah semacam sedikit lebih banyak melancarkan roda untuk menghadapi kemungkinan premi akan dapat dinaikkan lagi."

Ia mengatakan pasokan Cina cenderung meningkat, baik produksi tambang maupun pengolahan scrap. Ini berarti konsumsi sangat kuat jika negara tersebut juga mengimpor logam pada waktu yang sama.

Selanjutnya dilaporkan, ada kemungkinan yang lebih luas bahwa logam mengalir ke negara itu melalui jalur penyelundupan, yakni melalui celah perbatasan yang luas, terutama pada saat premi yang tinggi, kata Nichols. Dan lanjutnya lagi, bank sentral negara itu diperkirakan akan terus menambah cadangan emasnya, dan untuk beberapa hal ini mungkin akan didapatkan deposit dari bank sentral lain dan oleh karena itu tidak termasuk dalam data impor.

Nichols menyarankan pemerintah kemungkinan akan mencoba untuk mendorong permintaan investasi oleh pihak swasta, sementara pada saat yang sama turut meminimalkan dampak konsumsi terhadap harga di pasar dunia.

Dia kemudian menambahkan : " Secara intuitif, saya harus merasa bahwa permintaan China sangat kuat, akan tetap kuat dalam jangka panjang dan akan menjadi faktor yang semakin penting dalam menetapkan harga di pasar dunia."


Mario Prabowo

Sumber: www.kitco.com


 

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top