Tuesday, April 16, 2013
Peluang Melakukan Pembelian Ditengah Jatuhnya Harga Emas
Tuesday, April 16, 2013
No comments
Harga Emas mencetak
penguatan solid pada perdagangan hari Selasa di tengah kondisi perdagangan yang
tidak menentu sejak sesi sebelumnya. Berbagai mata uang berisiko juga berhasil
pulih dari keterpurukannya searah dengan rebound Emas.
Para bargain hunter tampak masuk
ke market setelah harga anjlok ke level terendah 26-bulan di level $1,321.99
per troy ons. Selain itu aksi pembelian Emas fisik di Asia turut mendongkrak
harga Emas. Perdagangan emas di pasar Asia ini
sedang mencoba bangkit dari keterpurukan pasca tekanan yang sangat tajam dalam
tiga hari terakhir ini, namun banyak kalangan yang menilai rebound dari pada
emas kali ini belum memberikan indikasi kuat akan berbaliknya harga emas
seperti pada perdagangan minggu sebelumnya. Recovery yang terjadi ini dinilai
hanya profit taking sejenak dari para spekulan pasar, pasca emas mengalami
penurunan yang signifikan.
Secara umum harga emas masih berada dalam
bayang-bayang tekanan karena dorongan beberapa faktor diantaranya
mengenai wacana berakhirnya kebijakan pembelian obligasi AS, merebaknya
sentimen penjualan kepemilikan emas oleh Siprus, serta informasi yang
mutakhir yaitu penurunan GDP China menjadi 7.7 persen dari sebelumnya 7.9
persen dimana China merupakan salah satu konsumen terbesar emas di dunia.
Namun demikian kita lihat aksi
bargain hunting terutama yang terjadi dipasar fisik terlihat mulai mendominasi
pasar. Bagaimanapun juga kebutuhan akan emas akan membuat logam mulia ini akan
kembali bersinar.
Ada beberapa alasan yang bisa
menjadikan landasan kita untuk melakukan pembelian emas ditengah jatuhnya harga
emas. Pertama adalah masalah perang nilai tukar. Perang nilai tukar akan
mengalami peningkatan dimasa yang akan datang, dan hal ini akan memberikan
dampak bagi harga emas sebagai tujuan pengaman investasi dimasa yang akan
datang.
Kedua, kebijakan kuantitatif AS, belum tentu
akan secepat itu akan berakhir. Bernanke masih mengisyaratkan akan menjalankan
kebijakan kuantitatif ini dalam jangka panjang setidaknya hingga perekonomian
AS bisa berkembang dan pulih, terdapat proyeksi yang menyatakan perlu butuh 2
tahun bagi AS untuk bisa menurunkan angka pengangguran dari kondisi saat ini
hingga pada target dimana Bernanke inginkan untuk melepas kebijakan kuantitatif
ini. Semakin lama kebijakan kuantitatif ini masih dijalankan AS, potensi
melemahnya Dolar masih terbuka dan Emas masih berpeluang naik pula.
Ketiga, pertumbuhan ekonomi global
dikabarkan melambat, tapi indeks bursa justru menjulang dan mencetak rekor
tertingginya. Ada optimisme bahwa ekonomi dunia tak seburuk yang disangka.
Keempat, aksi jual yang terjadi di pasar saat
ini dipicu kepanikan pasar yang dirangsang oleh saat beberapa pihak melakukan
tindakan provokasi guna mendorong lebih banyak lagi aksi jual. Beberapa pihak
akan memanfaatkan kepanikan ini untuk melakukan aksi beli kembali. Bila dilihat
di pasar fisik, nampak sekali belum adanya aksi jual yang melanda. Artinya emas
secara fisik masih stabil dan berkeyakinan naik.
(Mario Prabowo)
0 komentar:
Post a Comment