Bom meledak menjelang garis akhir maraton di Boston, Amerika Serikat, Senin sore waktu setempat, 15 April 2013. Tiga orang tewas dan 144 orang dilaporkan luka.
Ledakan diketahui terjadi sebanyak dua kali dengan rentang 12 detik. Saksi melaporkan kekacauan ketika ribuan orang yang bergembira menyambut pelari sama-sama terpana sebelum akhirnya berlarian mencari perlindungan. Tim SAR dibantu penonton bergegas untuk membantu korban yang cedera.
Maraton di Boston disebut sebagai event besar yang diikuti 23.326 pelari maraton profesional dan amatir. Ada dua peserta dari Indonesia, yaitu Wati Hlusak dari Minnesotta dan Direktur Utama Bank Tabungan Pensiunan Nasional Jerry Ng.
Ledakan bom mengguncang lomba. Ada 17.584 yang telah menyelesaikan perlombaan dan masih ada 4.496 peserta belum menyelesaikan lomba.
Kata polisi negara bagian Rhode Island, Roupen Bastajian, sejumlah pelari di sekitar garis finis menjadi korban. Mereka kehilangan kaki.
"Beberapa pelari yang baru atau akan mencapai finis kini tak memiliki kaki lagi," kata Bastajian di NY Times. "Begitu banyak darah dan pecahan tulang di jalanan."
Ketika menolong korban, Bastajian sempat memasangkan turniket atau alat penyangga sementara di kaki atlet Boston Maraton. Kata mantan marinir ini, "Setidaknya ada lima atau enam kaki yang saya ikat dengan turniket."
Satu rumah sakit rujukan korban ledakan Boston Maraton adalah Rumah Sakit Umum Masachusets Kepada NY Times, rumah sakit ini menyatakan tengah merawat 29 pasien dengan delapan orang dalam kondisi kritis. "Beberapa dari mereka harus menjalani operasi amputasi," ujar juru bicara Rumah Sakit Massachusetts.
Di Brigham and Women’s Hospital, tim dokter merawat 31 korban ledakan. Usia pasien itu beragam, mulai dari tiga hingga 60-an tahun. Berdasarkan data, 10 pasien dalam kondisi serius, sedangkan dua orang tengah kritis.
Boston Maraton telah digelar sejak 1897. perlombaan ini selalu diadakan pada Senin ketiga bulan April, sebagai peringatan Hari Patriot. Pada kali pertama penyelenggaraan Boston Maraton, hanya ada 18 peserta. Namun kini jumlahnya lebih dari 20 ribu pelari.
(MP)
0 komentar:
Post a Comment