English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, April 12, 2013

Korea Utara Bersiap Luncurkan Misil

INILAH.COM, Washington.
Amerika Serikat dan Korea Selatan akhirnya tak mau meremehkan gertakan Korea Utara. Dua negara ini belakangan meningkatkan status pengamatan militernya terhadap kemungkinan peluncuran misil jarak menengah milik Pyongyang.

Komando Pasukan Gabungan dengan pengintai Watchcon 2 siap menjegal “ancaman Vital” Korea Utara, tulis kantor berita Korsel Yonhap, yang mengutip seorang pejabat militer senior yang tak mau disebut namanya. Jika ketegangan memuncak, dua Korea ini kemungkinan masuk dalam sebuah “perang negara”.

Seoul sudah menyiagakan gugus tugas khusus untuk menganalisi persiapan pelucuran peluru kendali Korut. “Sudah ada pertanda bahwa Korut bisa secara simultan menembakkan peluru kendali Musudan, Scud dan Nodong ,” ujar pejabat militer Korsel.

Untuk mengantisipasi gerak-gerik “ancaman vital” itu, Korsel menyiapkan dua rudal perusak Aegis ditambah radar SPY-1 yang ditempatkan di sepanjang pantai Semenanjung Korea. Tentara Korsel juga mengoperasikan pesawat pengintai Peace Eye dan sistem radar rudal pertahanan darat Green Pine untuk menghadang roket-roket Korut.

Intelijen Korsel dan AS meyakini bahwa Korut sudah siap meluncurkan rudal jarak menengah setelah mereka merelokasi misil Musudan pekan lalu dan memasangnya di peluncur bergerak, yang mungkin berhubungan dengan ulang tahun pemimpin Korut Kim Il-sung pada 15 April.

Misil jarak menengah ini memiliki jangkauan 3.000–4.000 kilometer, yang memungkinkan menyerang pangkalan-pangkalan militer AS di Pasifik. Menurut Seoul, Korut kemungkinan akan meluncurkan rudal-rudal dari berbagai situs berbeda, jika rudal Musudan tak sukses diluncurkan.

Misil Musudan ini tak pernah dijajal sebelumnya. Korut punya lima buah TEL (transporter-erect-launcher) seperti yang terlihat di gambar-gambar satelit. TEL adalah semacam anjungan peluncuran Scud jarak dekat (300-500 kiliometer) dan rudal Nodong jarak menengah, yang mampu menerjang sasaran sejauh 1.500 kilometer, ujar sang sumber.

Pada Selasa (9/4), Laksamana Samuel Locklear, komandan dari Komando Pasifik AS mengatakan kepada Komisi Angkatan Perang AS bahwa AS punya kapabilitas dan siap menghadang setiap ancaman Pyongyang. Locklear menyimpulkan bahwa AS bisa mencegat rudal, bahkan sekalipun jika Korut meluncurkannya dalam beberapa hari mendatang.

“Jika rudal-rudal ini demi mempetahankan Tanah Air, saya tentu merekomendasikan langkah (pencegatan) itu. Dan jika untuk membela pertahanan sekutu-sekutu kita, saya juga merekomendasikan langkah tersebut,” ujar Locklear dalam dengar pendapat di Senat AS di Washington, seperti ditulis Associated Press.
Jepang pun bersiap mempertahankan diri. Pada Selasa pekan ini Jepang sudah mengerahkan rudal pencegat PAC-3 di lokasi-lokasi utama di Tokyo, tulis Yomiuri Shimbun.

Sementara China yang gondok, karena Korut sudah menutup kuping tak mau mendengar saran-saran Bejing, sudah menutup pintu perbatasannya dengan Korut, seperti diberitakan China Daily.
China yang sudah menjadi negara nomor dua terkaya setelah AS di dunia, menjelma menjadi macan Asia yang lebih besar daripada Jepang dan Korea Selatan. Justru karena secara ekonomi makin mapan, China tentu tak ingin kepentingan bisnis dan ekonominya terganggu oleh tetangganya Korut yang berisik dan reseh.
Korut sebagai negara komunis totok dan miskin membiarkan rakyatnya makin miskin dan mau menadahkan tangan kepada China. Korut semakin kelihatan egois.
Niat baik China maupun Korsel mengulurkan tangan membantu Korut, seperti tak sepadan dengan perbuatan egois Kim Jong-un. Korsel yang dengan susah payah membangun kawasan industri Kaesong di perbatasan dua Korea, malah diusir.
[dari berbagai sumber]

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top