Emas yang
terjun pekan lalu, memperpanjang kerugian ke level terendah sejak April 2011 pada ekspektasi bahwa permintaan untuk aset haven akan berkontraksi
karena ekonomi global membaik. penurunan yang terjadi diperparah terutama oleh data pertumbuhan ekonomi China yang dirilis hari ini muncul di bawah ekspektasi pasar.
Tingkat pertumbuhan ekonomi China (GDP)
kuartal pertama melambat di angka 7.7% dari kuartal sebelumnya tahun
lalu pada 7.9%, dan muncul di bawah prediksi para analis sebesar 8.0%.
Sedangkan angka industrial output juga turut menurun ke angka 8.9% dari ekspektasi 10% dan jauh di bawah periode sebelumnya di level 9.9%.
Emas untuk pengiriman segera, turun sebanyak 3,9% persen di 1,425.75 per ounce dan sedikit berubah pada $ 1,444.05 di Singapura. Harga
merosot 5 persen pada 12 April, mengambil kerugian lebih dari 20 persen
sejak rekor penutupan tahun 2011, dan memenuhi definisi umum dari penurunan pasar (Bear Market).
Bullion
anjlok 14 persen di 2013, setelah 12 keuntungan tahunan, karena data
menunjukkan bahwa ekonomi global membaik, mendorong investor untuk
menjual kepemilikan produk di exchange-traded fund dengan cepat. Pergantian dalam siklus emas mempercepat dan investor harus menjual logam, Goldman Sachs Group Inc mengatakan.
"Runtuhnya emas masih pada tahap awal" kata Georgette Boele, strategis komoditi di ABN Amro Group NV menulis pada laporannya hari ini, "aset-aset lainnya akan menjadi semakin lebih menarik karena prospek pertumbuhan membaik".
Emas
untuk pengiriman Juni turun sebanyak 5.3 persen ke
$1,422.20 di Comex, New York, dan diperdagangkan pada $1,444.40. Kontrak Berjangka merosot 4.1 persen pada April 12 karena rencana Cyprus
menjual kepemilikan emas untuk menutupi kerugian yang
mungkin timbul dari pinjaman darurat.
Aset yang diperdagangkan di bursa produk yang didukung oleh emas turun menjadi 2,406.16 metrik ton pada 12 April, setidaknya sejak Agustus. Menyusut 6,9 persen pada kuartal pertama, penurunan terbesar sejak 2004.
Sementara Ekuitas berbasis Emas, Newcrest Mining Ltd. (NCM),
perusahaan produsen terbesar Australia, anjlok 8.2 persen ke A$17.92 di Sydney, dan Zijin Mining Group Co., perusahaan penambang emas terbesar di China, jatuh 7.6 persen ke HK$2.32 di Hong Kong.
“Saya menerima kenyataan bahwa Emas akhirnya jatuh tajam, karena hal itu tentunya akan menawarkan peluang beli yang sangat baik", kata Marc Faber, seorang penerbit dari Laporan the Gloom, Boom & Doom, mengatakan pada acara
Bloomberg Television’s “Street Smart” pada 12 April lalu. “Kenaikan pada pasar Emas (the Bull Market) belum selesai".
(mario prabowo)
0 komentar:
Post a Comment