Komentar dari Presiden
ECB, Mario Draghi setelah menetapkan tingkat suku bunga ECB tetap di level 0.75% sesuai ekspektasi cukup berpengaruh terhadap
Emas. Hal ini bisa terjadi karena pergerakan
Dollar
terhadap Euro menjadi semakin fluktuatif.
Meski komentar Draghi sebagian besar tidak berubah dibanding bulan lalu, namun terdapat kecemasan baru mengenai resiko penurunan ekonomi di semester kedua sehingga ECB merasa perlu memonitor perkembangan data ekonomi dan mengambil tindakan pelonggaran moneter tambahan jika memang diperlukan. Otomatis hal ini mengindikasikan adanya peluang pemangkasan suku bunga, sehingga menghambat penguatan EUR/USD.
Kondisi yang dialami ECB sangat kontras dengen The Fed, meski keduanya sedang dalam mode pelonggaran moneter yang agresif, namun ECB berdebat apakah diperlukan penambahan stimulus sedangkan The Fed berdebat untuk mengurangi program pembelian aset. Divergensi ini tentunya memainkan peranan penting terhadap EUR/USD sehingga Emas turut terimbas seiring dengan pelemahan Euro dan penguatan Dollar turut menyeret harga Emas.
Pada sesi sebelumnya Emas
anjlok hingga di bawah level krusial $1.550 per
troy ounce setelah John
Williams, Presiden
Federal
Reserve Bank of San Francisco, mengatakan bahwa bank sentral AS bisa
mulai mengurangi program pembelian $85 milyar aset per bulan pada musim
panas mendatang.
Terpantau sejauh ini harga spot Emas anjlok -0.67% di level $1,547.65 per troy ons, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,559.60 dan level terendah hariannya di $1,539.70. Secara teknikal bias intraday Emas masih bearish di jangka pendek, dengan resisten terdekat tampak di area 1555 & 1562. Di sisi bawahnya, support terdekat di area 1540, anjlok lagi dibawah area tersebut seharusnya dapat menambah tekanan bearish untuk menguji support kuat di kisaran 1533.
(Mario Prabowo)
0 komentar:
Post a Comment