Data klaim awal pengangguran AS dilaporkan turun sebanyak 42.000 menjadi 346.000 sepanjang pekan yang berakhir pada 6 April lalu, berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Kamis. Selain merupakan yang terendah dalam 3-minggu terakhir, angka tersebut juga berhasil mengalahkan ekspektasi penurunan menjadi 365.000 dari para ekonom. Indeks Dolar langsung menguat sesaat setelah data ini dirilis dan melemahkan harga emas hingga kelevel $1552.90.
Rilisan notulen rapat kebijakan moneter yang diselenggarakan bulan Maret lalu memperlihatkan bahwa lebih banyak para pejabat Fed yang mempertanyakan keefektifan pelonggaran kuantitatif (QE). Hal ini membuat para analis dan pelaku pasar melihat kemungkinan pelambatan atau penghentian QE akan dilakukan dalam waktu yang lebih cepat. Ini yang membuat dollar AS mengalami penguatan dan akhirnya menekan harga emas.
Isu penjualan emas negara Siprus untuk mendapatkan dana bailout sebesar 400 juta euro juga menekan harga emas, walaupun isyu ini terakhir dibantah oleh Aliki Stylianou, juru bicara bank sentral Siprus yang mengatakan kepada CNBC pada hari Kamis.
Tehnikal:
Kalau dilihat dari formasi harga pada grafik mingguan, tampak harga emas masih berusaha untuk menekan ke area support penting di level 1539 an dan masih berada dalam area bearish trend channel. Ini mengindikasikan tekanan penurunan masih belum hilang dari pergerakan harga emas.
Dan pada timeframe yang lebih kecil yakni pada grafik 4 jam, momentum penurunan dari pergerakan semalam masih berpotensi untuk menekan harga emas hari ini dengan potensi penurunan paling tidak menguji kembali level terendah hari ini di 1553, lalu support selanjutnya di 1548 dan 1539.
Namun kita juga tidak bisa menghilangkan peluang rebound. Harga emas biasanya mendapatkan tenaga untuk rebound setelah mengalami tekanan cukup dalam. Potensi rebound hari ini ke level 1565 (fibonacci retracement 38.2% dari 1553-1589). Di atas level itu, harga emas baru bisa kembali ke level 1576.
(Mario Prabowo)
0 komentar:
Post a Comment