English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sudirman Plaza, Gedung Plaza Marein Lt. 7, Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 – 78, Jakarta 12910 Telp : (021) 5793 6555 (Hunting), Fax : (021) 5793 6546 E-mail : admin@kontak-perkasa-futures.co.id

Monday, November 27, 2017

PT Kontak Perkasa Futures | BPJS butuh pajak dosa bukan APBD






Kontak perkasa - Pemerintah berencana agar Pemda ikut serta dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan menanggulangi defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Oleh karena itu, saat ini pemerintah tengah menyiapkan langkah-langkah untuk rencana ini.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, BPJS Kesehatan yang tercatat defisit Rp 9 triliun ini memang membuat publik bertanya-tanya. Sebab, masyarakat membayar iuran yang tidak sedikit.

Namun, kini langkah pemerintah adalah melakukan sharing beban biaya pengobatan penyakit kronis ke keluarga pasien dan membebankan ke anggaran daerah. “Ini sebuah hal yang pastinya absurd dan melanggar prinsip BPJS itu sendiri yakni meringankan beban masyarakat Indonesia dalam hal biaya kesehatan,”.

Meski begitu, menurut Bhima, sebenarnya ada cara yang lebih kreatif. Salah satunya adalah dengan penerapan pajak dosa atau sin tax. Cara ini diterapkan dibanyak negara yang memiliki jaminan kesehatan universal, contohnya Inggris dengan National Health Services (NHS).

“Uang dari rokok, dan barang kena cukai yang berbahaya bagi kesehatan dipungut lalu dikelola untuk menutup defisit pelayanan kesehatan. Artinya, agar BPJS Kesehatan masih bisa survive kuncinya adalah memperluas dan mengoptimalkan basis pajak dosa,” ucap dia.

Sayangnya, Indonesia masih sempit dalam menerapkan barang kena cukai (BKC) dengan hanya ada tiga BKC, yakni rokok, alkohol, dan etil alkohol. Dari tiga barang itu 95% hasil cukai Indonesia berasal dari rokok.

“Sedangkan Thailand dan Singapura punya lebih dari 10 barang kena cukai dan tidak bergantung dari rokok semata,” kata Bhima.

Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah fokus pada perluasan barang kena cukai yang berbahaya bagi kesehatan. Misalnya, asap kendaraan bermotor yang sama berisikonya dengan asap rokok. Selain untuk mengurangi dampak polusi udara bagi kesehatan dan lingkungan, pajak dosa kendaraan bermotor juga bisa digunakan untuk iuran defisit BPJS Kesehatan.

“Hasil hitung-hitungan INDEF tahun 2016, total penerimaan cukai kendaraan bermotor baik mobil dan sepeda motor bisa mencapai Rp 5 triliun per tahun,” jelasnya.

Potensi pajak dosa lainnya adalah minuman berpemanis di mana diabetes penyumbang kematian nomor tiga 3 di Indonesia menurut data WHO.

“Jebolnya keuangan BPJS Kesehatan membuka peluang agar pemerintah lebih kreatif memperluas basis pajak dosa. Tentunya harus dibicarakan baik-baik dengan pelaku industri,” katanya.

Friday, November 24, 2017

PT Kontak Perkasa Futures | Minyak kembali terkoreksi pasca rekor



PT Kontak Perkasa - Harga minyak melandai pada perdagangan Kamis (23/11) ditandai dengan terkoreksinya harga minyak di AS setelah menyentuh rekor tertinggi dalam dua tahun terakhir pada hari sebelumnya.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) turun 0,1% ke level US$ 57,89 per barel, namun ini masih ditutup mendekati level tertingginya di US$ 58,15 per barel yang tercapai di Rabu lalu. 

Sementara minyak Brent ditutup melemah 0,3% ke level US$ 63,14 per barel dibanding penutupan di sehari sebelumnya.

Harga minyak WTI sebelumnya tersokong penutupan pipa Keystone di Kanada yang berproduksi 590.000 barel per hari. Ini salah satu jaringan pipa minyak mentah terbesar dari Kanada ke Amerika Serikat (AS). Pergerakan harga minyak juga mendapat angin dari penurunan pengiriman minyak lainnya, meskipun persediaan minyak di AS menyentuh rekor tertinggi.

"Pasokan minyak dari utara yang menurun ke AS dan ekspor kuat dari Selatan cenderung mendukung penurunan persediaan minyak di AS," ujar Ole Hansen, kepala Strategi Komoditas Saxo Bank.

Persedian minyak AS turun 1,9 juta barel pada pekan lalu menjadi 457,14 juta barel. Jumlah tersaebut turun 15% dari rekornya di Maret ke level di bawah persediaan minyak pada 2016.  

Monday, November 20, 2017

PT Kontak Perkasa Futures | Bank Indonesia (BI) meningkatkan edukasi






Kontak perkasa - Bank Indonesia (BI) meningkatkan edukasi tentang kebanksentralan kepada sejumlah wartawan ekonomi di seluruh daerah di Indonesia.

"Kegiatan ini dilakukan sehingga semakin banyak pemahaman wartawan akan tugas dan fungsi bank sentral," kata Kepala Departemen Komunikasl Bank Indonesia Agusman di Jakarta, Minggu.

Agusman mengatakan BI mengumpulkan wartawan di 34 provinsi di Indonesia sejak tanggal 19-22 November 2017 dalam "Pelatihan Wartawan Daerah 2017".

Dia mengatakan dalam rangka menjalankan fungsi sebagai otoritas moneter, sistem pembayaran serta menjaga stabilitas sistem keuangan, BI memandang komunikasi merupakan hal yang penting.

Komunikasi yang lancar, efektif, dan efisien akan membuat transmisi kebijakan BI dapat diterima industri, pelaku usaha dan masyarakat secara cepat dan tepat sasaran, termasuk dalam mengendalikan ekspektasi inflasi.

Dia menjelaskan komunikasi yang lancar, efektif, dan efisien membutuhkan peran serta dari media massa sebagai institusi yang memiliki tugas untuk menyebarkan berita dan informasi yang obyektif bermanfaat bagi masyarakat.

"Sebagai salah satu pilar demokrasi media massa juga memiliki peran untuk mengawal kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas," katanya.

Atas peran media massa yang besar tersebut, katanya, BI memandang penting untuk meningkatkan pemahaman wartawan media massa secara rutin, terutama terhadap fungsi bank sentral dalam kebijakan moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan.

Salah satu bentuk nyata dari niat tersebut adalah penyelenggaran pelatihan wartawan daerah 2017 dengan tema "Pengendalian Inflasi Daerah untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat," jelasnya.

Ini merupakan kali kedua, BI menyelenggarakan pelatihan wartawan daerah secara bersama-sama di Jakarta, setelah sebelumnya dilakukan oleh masing-masing Kantor Perwakilan BI.

Peserta pelatihan ini merupakan wartawan media massa yang berasal dan 34 provinsi dan menjadi stakeholder dari 46 Kantor Perwakilan BI "Mewakili keluarga besar BI, kami mengucapkan selamat datang kepada seluruh Wartawan dari seluruh daerah di Indonesia yang hadir dalam acara pelatihan ini," jelasnya.


Tuesday, November 14, 2017

PT Kontak perkasa futures | 11.11, Alibaba Group Raup US$25 Miliar


Kontak perkasa - Alibaba Group mengumumkan total nilai transaksi Gross Merchandise Volume (GMV) selama 11.11 Global Shopping Festival mencapai US$25,3 miliar atau sekitar Rp342,8 triliun.

Nilai transaksi pada 11 November 2017 yang semuanya dilakukan melalui Alipay tersebut naik 39 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016. Selain itu, 90 persen transaksi Alipay tersebut dilakukan melalui gawai.

"Nilai 25,3 miliar dolar AS dalam satu hari transaksi bukan hanya menggambarkan hasil penjualan, ini menggambarkan aspirasi untuk mendapatkan produk yang baik dari masyarakat Tiongkok," kata Daniel Zhang, CEO Alibaba Group, dalam keterangan tertulis perusahaan.

Baca:

"Terlebih lagi ini juga menggambarkan bagaimana pelanggan dan mitra kami telah menerima dengan baik integrasi antara ritel online dan offline," tambah dia.

Alibaba memproses 1,48 miliar total transaksi pembayaran, naik 41 persen dari tahun 2016, dan pada puncaknya dapat memproses 256.000 transaksi per detik, dengan pengiriman pertama tiba di tangan konsumen, 12 menit dan 18 detik setelah dibukanya festival pada pukul 00:00.

Sejak membeli saham Lazada, konsumen dari Asia Tenggara dapat dengan mudah mengakses koleksi Taobao Alibaba di negaranya saat 11.11 Global Shopping Festival. Produk yang paling banyak dibeli konsumen dari Indonesia adalah jam tangan.

Terdapat lebih dari 140.000 merek dan pelaku usaha yang berpartisipasi dalam festival ini, dengan 225 negara terlibat dalam seluruh transaksi yang terjadi di festival.

Dari segi penjualan, 167 pelaku usaha mencatat pendapatan lebih dari US$15,1 juta (Rp205 miliar), 17 pelaku usaha mencapai pendapatan US$75,4 juta dolar AS (Rp1 triliun), dan 6 pelaku usaha mencapai US$150,9 juta dolar AS (Rp2 triliun).

 
Back to Top