English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, December 2, 2016

Ahok berubah, istri tak mengenali lagi

PT Kontak Perkasa - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mulai menunjukkan perubahan sikap setelah dia ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Basuki atau Ahok sekarang sangat berhati-hati dengan ucapannya. Saat di Rumah Lembang, Menteng, Rabu (30/11), Ahok sering meralat kata-katanya, misalnya seperti ketika dia mengucapkan kata 'pelit'.

"Eh bukan pelit ya, tapi hemat he-he-he," ujar Ahok.

Pada hari sebelumnya, Ahok pernah bercerita tentang warga yang bertanya apakah boleh mereka tinggal di rusun sampai lima turunan. Ahok mengatakan dia sempat marah karena pertanyaan itu.

"Saya marah, dasar goblok masa doain sampai 5 turunan tetap tinggal di rusun?" ujar Ahok.

Namun, Ahok langsung meralat ucapannya. Dia mengatakan dia kini sudah berubah dan tidak mau lagi berkata kasar.

"Oh kalau sekarang berubah cara ngomongnya, ini Ahok versi baru. Bilangnya, 'kamu kurang pintar, kamu harus doakan cucumu jadi Presiden dong. Masa doain masih di rusun?" ujar Ahok.

Ahok mengakui perubahan ini. Dia pernah bercerita tentang istrinya, Veronica Tan, yang tidak lagi mengenalinya karena perubahan tersebut.

Ahok mengatakan Veronica sampai heran ketika melihat dia terdiam dan hanya mengangguk-angguk di televisi.

"Istri saya bilang, 'saya seperti tidak melihat Ahok lagi, kamu jadi orang lain'," ujar Ahok.

Di balik perubahan itu, Ahok ternyata memiliki sejumlah alasan. Ahok merasa perubahan ini adalah hal yang memang perlu dia lakukan karena sudah banyak orang yang menasihatinya untuk lebih menjaga perkataan.

Menurut Ahok, beberapa kata yang sering dia lontarkan dianggap kasar oleh beberapa orang. Padahal, menurut dia, kata-kata tersebut tidak kasar dan hal biasa di Belitung.

"Tapi saya tidak pernah menyebut orang dengan nama binatang karena menurut saya derajat kita lebih tinggi," ujar dia.

Ahok mengatakan, mungkin ini hikmah dari nama Basuki yang diberikan ayahnya. Menurut dia, ini berarti ayahnya ingin Ahok lebih lemah lembut dengan menggunakan nama Jawa.

Dia pun bersedia berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Apalagi dia merupakan gubernur yang harus jadi panutan banyak orang.

"Karena jadi manusia baik itu grafiknya harus naik turun, tetapi tetap menuju ke atas, karena enggak ada manusia yang sempurna," ujar Ahok.

"Saya minta yang dukung saya, dukung dalam doa, kritik, dan teguran. Saya satu tahun atau dua tahun ini sudah lebih baik dari sebelumnya," lanjut Ahok.

0 komentar:

Post a Comment

 
Back to Top